Reporter: Edy Can, Bloomberg | Editor: Edy Can
NEW YORK. Indeks bursa Amerika Serikat kembali terjerembab akibat sentimen dari Benua Eropa. Pada penutupan pasar pada akhir pekan (2/3), Indeks Standard & Poor's 500 melemah dari titik tertingginya sejak 2008 silam.
Indeks Standard & Poor's telah melemah 0,3% ke level 1.369,63. Indeks Dow Jones melorot 0,02% menjadi 12.977,57.
"Ada kekhawatiran mengenai potensi perlambatan penyelesaian utang Eropa. Masyarakat kelihatannya lebih santai melihat situasi Eropa tetapi kalau dilihat lebih dekat, Anda melihat persoalan mendasar masih belum terselesaikan," kata analis Pioneer Investments, John Carey, Jumat (2/3).
Adalah kabar dari Negeri Matador yang membuat indeks bursa Amerika Serikat tergelincir. Kemarin, Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy mengumumkan asumsi defisit anggaran yang lebih besar. Dari semula sebesar 4,4% , kali ini pemerintah Spanyol memasang target sebesar 5,8% dari produk domestik bruto.
Adanya defisit anggaran yang lebih besar ini lantas membikin investor cemas. Imbal hasil surat utang acuan Spanyol melejit untuk pertama kali dalam tiga hari terakhir. Imbal hasil surat utang bertenor 10 tahun ini naik 1,98% menjadi 4,91%.
Dari Jerman, secara tak terduga, angka penjualan Januari 2012 lalu turun sebesar 1,6% dibandingkan Desember 2011 lalu. Sebelumnya, analis memperkirakan, angka penjualan hanya turun sebesar 0,5%.
Di samping sentimen dari Eropa, harga minyak mentah juga membikin reli bursa Amerika Serikat tertahan. Harga minyak mentah yang tumbang 2% ke level US$ 106,7 per barel menahan penguatan saham-saham energi.
Bahkan, saham-saham energi mengalami pelemahan terbesar. Saham Anardako Petroelum Corp. melemah 1,6%.
Selain sektor energi, saham sektor industri dan keuangan juga memberatkan langkah indeks bursa Amerika Serikat. Harga saham Big Lots Inc., tergelincir 4% setelah angka penjualannya tak sesuai dengan perkiraan para analis. Sementara saham Morgan Stanley juga turun 1,6%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News