Reporter: Dian Pitaloka Saraswati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup melorot sore ini. Salah satu penyebabnya adalah pengaruh sentimen global dari kenaikan inflasi di China yang begitu kuat. Alhasil, pada akhir pekan ini, IHSG amblas tajam sebesar 2,10% ke level 3.665,846.
Sekadar tambahan informasi, mayoritas bursa regional terbakar hari ini. Sebut saja indeks Hang Seng turun 1,93%, Nikkei 225 turun 1,39%, maupun Kospi 0,08%. Bahkan Shanghai Composite Index melorot cukup dalam sebesar 5,16%.
Semua penghuni IHSG pun tidak kalah merah. Sektor yang paling dalam membukukan koreksi adalah sektor perkebunan, industri dasar, pertambangan, perdagangan, dan keuangan. Pada transaksi hari ini, sebanyak 206 saham turun, 30 saham menguat, sementara 47 saham tidak berubah posisi. Transaksi jual beli yang tercatat mencapai 6,4 milliar saham dengan nilai total Rp 5,988 trilliun.
Saham yang paling loyo (top losers) adalah Ever Shine Tex (ESTI) yang turun 16,67% ke Rp 100, disusul Pyridam Farma (PYFA) melorot 14,19% ke Rp 133. Saham bluechips mayoritas juga terkoreksi. Penurunan terbesar dialami Indo Tambangraya Megah (ITMG) sebesar 4,41%. Beberapa saham ASTRA juga ikut menurun, antara lain Astra Agro Lestari (AALI), Astra Autopart (AUTO), dan United Tractors (UNTR).
Saham yang menguat tertinggi (top gainers) saat bursa koreksi adalah Titan Kimia Nusantara (FPNI) naik 15,58% ke Rp 178 dan Darya Varia Laborato (DVLA) yang turun 11,71% ke Rp 1.240. Begitu juga Tigaraksa Satria (TGKA) yang naik 6,56% ke Rp 650. Satu-satunya saham Astra yang naik adalah Astra Internasional Indonesia (ASII) naik tipis 0,53% ke Rp 56.800 dan Unilever (UNVR) yang naik 0,93% ke Rp 16.300.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News