Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Akhir pekan ini, rupiah menggenapkan penguatan selama dua minggu berturut-turut. Keperkasaan rupiah disebabkan spekulasi kalau bank sentral akan terus menoleransi penguatan mata uang Garuda untuk memangkas inflasi.
"Bank Indonesia sangat senang dengan penguatan rupiah saat ini. Investasi ke pasar saham pada minggu ini juga sangat kuat," jelas Mika Martumpal, senior market analyst PT Bank Resona Commonwealth di Jakarta kepada Bloomberg.
Menurut Mika, alasan BI menoleransi penguatan rupiah terkait kemungkinan kenaikan inflasi pada Maret seiring lonjakan harga komoditas. "Penguatan rupiah akan menahan laju kenaikan inflasi," imbuhnya.
Pada pukul 15.15, rupiah menguat 0,7% pada minggu ini menjadi 8.707 per dollar. Hari ini, rupiah menguat 0,1%. Pada 23 Maret lalu, rupiah sempat bertengger di level 8.703, yang merupakan posisi paling perkasa sejak Mei 2007.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News