kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.220   -29,00   -0,18%
  • IDX 6.915   -12,32   -0,18%
  • KOMPAS100 1.007   -0,64   -0,06%
  • LQ45 771   -2,07   -0,27%
  • ISSI 227   0,47   0,21%
  • IDX30 397   -1,97   -0,49%
  • IDXHIDIV20 459   -2,95   -0,64%
  • IDX80 113   -0,11   -0,10%
  • IDXV30 114   -0,70   -0,61%
  • IDXQ30 128   -0,64   -0,49%

Akhir pekan, indeks S&P 500 terpangkas 0,6%


Sabtu, 14 Maret 2015 / 08:50 WIB
Akhir pekan, indeks S&P 500 terpangkas 0,6%
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A United Airlines Boeing 777-200ER plane is towed as an American Airlines Boeing 737 plane departs from O'Hare International Airport in Chicago, Illinois, U.S. Nov. 30, 2018. REUTERS/Kamil Krzaczynski


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Bursa AS tampak tak bertenaga pada penutupan akhir pekan (13/3). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,6% menjadi 2.053. Bahkan pada transaksi sebelumnya, indeks acuan Amerika ini sempat terjatuh hingga 1,2%.

Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi bursa AS. Beberapa di antaranya pergerakan harga minyak dunia dan dollar AS. Asal tahu saja, sepekan kemarin, harga minyak mencatatkan penurunan sebesar 4,7% ke level terendah dalam enam pekan terakhir. Itu artinya, pasar minyak mengalami pekan terburuk tahun ini.

Sementara itu, dollar AS menguat sekitar 1,5% menjadi US$ 1,0483 per euro. Dollar juga mencatatkan keperkasaan terhadap 16 mata uang utama dunia.

Sentimen lainnya adalah penurunan tingkat kepercayaan konsumen AS pada Maret lalu ke posisi terendah dalam empat bulan terakhir. Kepercayaan konsumen melandai seiring turunnya optimisme terhadap ekonomi AS yang dipicu oleh rendahnya ekspektasi upah dan rebound pada harga bensin.

"Kita harus melihat dollar dan harga minyak stabil atau kita akan melihat adanya gerakan besar. Tingginya tingkat volatilitas yang kita lihat belakangan ini berhubungan ke data-data yang mengindikasikan bahwa the Fed sepertinya akan menaikkan suku bunga acuan pada Juni mendatang," jelas Randy Frederick, Managing Director of Trading and Derivatives Charles Schwab Corp.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×