Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada transaksi perdagangan hari ini (13/5). Mengutip data RTI, pada pukul 09.09 WIB, indeks mencatatkan penurunan 0,12% menjadi 4.799,99.
Ada 61 saham yang tertekan. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 84 saham dan 77 saham lainnya tak berubah posisi.
Volume transaksi pagi ini melibatkan 518,617 juta saham dengan nilai transaksi Rp 667,501 miliar.
Secara sektoral, ada enam sektor yang bergerak turun. Tiga sektor dengan penurunan terbesar antara lain: sektor agrikultur turun 1,18%, sektor industri dasar turun 0,42%, dan sektor pertambangan turun 0,28%.
Sementara itu, saham-saham indeks LQ 45 yang mencatatkan penurunan terbesar (top losers) yaitu: PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) turun 5,74% menjadi Rp 14.775, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) turun 2,16% menjadi Rp 680, dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) turn 1,96% menjadi Rp 500.
Adapun saham-saham top gainers indeks LQ 45 adalah: PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) naik 7,66% menjadi Rp 6.675, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) naik 4,42% menjadi Rp 2.600, dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) naik 2,23% menjadi Rp 2.290.
Senasib dengan bursa regional
Kondisi serupa juga terjadi pada bursa Asia yang dilanda aksi jual pada transaksi pagi ini. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.06 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2% menjadi 127,26.
Sepanjang pekan ini, kenaikan bursa Asia hanya mencapai 0,1%.
Sementara itu, indeks Topix Jepang turun 0,1%, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,1%, dan indeks S&P/ASX 200 tak banyak mencatatkan perubahan. Adapun indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru pagi ini tertekan 0,1%.
Disinyalir, penurunan bursa Asia pagi ini disebabkan oleh penurunan harga minyak dunia. Sekadar informasi, harga kontrak minyak dunia jenis West Texas Intermediate (WTI) turun 0,9% setelah naik 1% di New York Kamis kemarin.
Selain itu, sektor teknologi juga melorot setelah saham Apple Inc anjlok ke posisi terendah sejak Juni 2014 lalu. Penurunan saham Apple memicu spekulasi bahwa penjualan iPhone terus melorot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News