Reporter: Sinar Putri S.Utami, Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada tren penguatan pada pembukaan perdagangan akhir pekan Jumat (27/2). Data RTI menunjukkan indeks melompat 0,15% atau 8,134 poin ke level 5.459,55 pada pukul 09.06 WIB.
Tercatat 113 saham bergerak naik, 41 saham bergerak turun, dan 81 saham stagnan. Di pembukaan perdagangan pagi ini melibatkan 36,2 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 32,7 miliar.
Secara sektoral, enam dari 10 indeks sektoral saham menghijau. Diantaranya petanian (1,11%), pertambangan (0,62%0, dan perdagangan (0,6%). Sementara, empat indeks sektoral lainnya yang memerah yaitu industri lain-lain (0,8%), manufaktur (0,35%), dan konsumsi (0,21%).
Sebelumnya, IHSG kembali mencatat rekor tertinggi baru. Kamis (26/2) IHSG menguat 0,12% ke 5.451,42. Investor asing juga masih mencatatkan aksi beli bersih Rp 1,24 triliun. Laju indeks itu searah bursa Asia yang tercermin dalam MSCI Asia Pacific itu menguat 0,4% menjadi 146,80 pada pukul 16.16 waktu Hong Kong.
Lanjar Nafi Taulat, Analis Reliance Securities, mengatakan, menguatnya IHSG di pekan keempat ini dipengaruhi bursa Asia yang menguat. Sehingga IHSG terkena dampak menjelang akhir penutupan setelah sebelumnya diwarnai aksi profit taking investor dalam negeri.
William Surya Wijaya, Analis Asjaya Indosurya Securities, bilang, aksi profit taking masih berlanjut sambil menunggu data ekonomi Indonesia di pekan depan. Ia memprediksikan, data ekonomi itu masih stabil.
Sementara Lanjar menuturkan, sentimen yang akan mempengaruhi di akhir pekan cenderung negatif lantaran, diestimasi kurang baik. Seperti indeks penjualan rumah dan produksi kendaraan Jepang, tingkat inflasi di beberapa negara Eropa dan GDP Amerika Serikat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News