kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.313   10,00   0,06%
  • IDX 7.192   51,54   0,72%
  • KOMPAS100 1.027   0,61   0,06%
  • LQ45 779   -0,14   -0,02%
  • ISSI 237   2,91   1,24%
  • IDX30 402   -0,27   -0,07%
  • IDXHIDIV20 464   1,04   0,22%
  • IDX80 116   0,22   0,19%
  • IDXV30 118   1,12   0,95%
  • IDXQ30 128   -0,16   -0,12%

Akhir pekan, bursa Asia kehilangan semangat


Jumat, 04 Mei 2012 / 14:50 WIB
Akhir pekan, bursa Asia kehilangan semangat
ILUSTRASI. Sudah terkerek 0,25%, IHSG diprediksi melanjutkan penguatan pada Kamis (29/4). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

HONG KONG. Bursa regional tampak tak bersemangat akhir pekan ini. Pada pukul 14.30 waktu Hong Kong, indeks MSCI Asia Pacific, di luar bursa Jepang, turun 0,6% menjadi 439,56. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 23 April lalu. Dalam setiap tujuh saham yang turun, terdapat enam saham yang naik.

Hal tersebut tidak mengherankan, mengingat sejumlah indeks acuan di kawasan regional mencatatkan penurunan. Ambil contoh, indeks S&P/ASX 200 turun 0,7%. Selain itu, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,3% dan indeks Hang Seng turun 0,7%. Sedangkan Shanghai Composite Index berhasil naik 0,4%.

Saham-saham yang pergerakannya turut mempengaruhi pergerakan bursa Asia antara lain: Samsung ectronics Co turun 2,9% di Seoul, Rio Tinto Group turun 1,1% di Sydney, Sun Hung Kai Properties Ltd turun 1,4% di Hong Kong, dan Ascendas Real Estate Investment Trsut turun 3,8% di Singapura.

Penurunan bursa Asia sore ini disinyalir terkait beberapa faktor. Pertama, bank sentral Australia memangkas target pertumbuhan ekonominya. Kedua, kenaikan indeks industri jasa AS lebih kecil dari prediksi analis. Dua hal tersebut memicu kecemasan bahwa proses pemulihan ekonomi global akan terhambat.

"Pertumbuhan global sedikit melambat seiring situasi Eropa yang belum juga menunjukkan perbaikan berarti. Beberapa investor juga merasa kecewa dengan keputusan China yang tidak melanjutkan pemangkasan batasan Giro Wajib Minimum perbankan," papar Khiem Do, head of Asian multi-asset strategy Baring Asset Management Asia Ltd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×