Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Mega manunggal Property segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan iniberencana melepas saham perdana atau initial public offering (IPO) sebanyak 1,714 miliar saham dengan harga Rp 585 per lembar.
Dengan demikian, perusahaan akan mengantongi dana sebesar Rp 1 triliun. Masa Penawaran dilakukan pada 8-9 Juni dan pencatatan di bursa akan dilakukan pada 12 Juni 2015.
Mega Manunggal Property merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembangunan dan pengembangan properti logistik, investasi, perdagangan, perindustrian, jasa dan angkutan yang telah berdiri sejak Agustus 2010.
Perusahaan ini memiliki bisnis utama mengembangkan dan menyediakan properti Logistik dengan konsep utama yaitu built-to-suit dengan penyewa tunggal dan standard warehouse building yang disewakan kepada sejumlah penyewa maupun penyewa tunggal.
Mega Manunggal memiliki total lahan seluas 333.350 meter persegi (m2). Hingga saat ini, perusahaan telah membangun dan mengembangan empat properti logistic dengan Nett leasable Area (NLA) seluas 163.757 m2 yakni Unilever Mega DC, Li & Fung, Intirub Business Park (IBP), dan Selayar.
Unilever Mega Distribution Center (DC) yang berlokasi di Kawasan Industri MM2100, Cikarang Barat, Jawa Barat merupakan distribution center under single roof terbesar di Asia tenggara dengan luas lahan sebesar 194.000 meter persegi dengan NLA sekitar 90.000 meter persegi. Di kawasan yang sama, ada Li& Fung yakni properti logistik built to suit yang berdiri di atas lahan sekitar 35.000 m2 dengan NLA mencapai 22.000 m2.
Selain itu, perusahaan ini juga memiliki warehouse building yang disewakan kepada multi tenant bertajuk Intirub Business Park yang berlokasi di Halim, Jakarta Timur. Proyek properti ini menyediakan ruang kantor dan pergudangan di atas lahan seluas 60.000 m2 dengan NLA sebesar 46.000 m2. Terakhir, perseroan juga memiliki kawasan pergudangan Selayar yang tahapan konstruksi baru saja selesai pada akhir tahun 2014 lalu. Kawasan pergudangan ini memiliki lebih dari 5.000 m2.
Tahun lalu, Mega Manunggal properti mencattakan kinerja yang positif. Pendapatan perusahaan tumbuh 18,7% menjadi Rp 141,9 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun dana hasil IPO rencananya sebagian besar atau sekitar 90% akan digunakan untuk membeli tanah dan melakukan pembelian/akuisisi/penyertaan saham perusahaan yang bidang usahanya sejenis. Sedangkan sisanya akan digunakan untuk belanja modal kegiatan konstruksi pada Perusahaan dan anak usaha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News