Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) bakal menggelar Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau kerap dikenal dengan private placement. Rencananya, perusahaan akan menerbitkan 10,5 juta saham baru.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, seluruh dana yang diperoleh dari aksi korporasi tersebut akan digunakan untuk pembiayaan ekspansi kegiatan usaha. Jumlah saham beredar perseroan juga akan bertambah, sehingga akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan.
Tak hanya itu, aksi korporasi yang direncanakan selesai dan efektif sebelum 21 Desember 2023 juga untuk memenuhi persyaratan kepatuhan free float paling sedikit 50 juta saham dan paling sedikit 7,5% dari jumlah saham tercatat.
Baca Juga: Penyaluran Pembiayaan Kendaraan Listrik CIMB Niaga Auto Finance Capai Rp 102 Miliar
Dengan sejumlah saham baru yang diterbitkan, pemegang saham akan mengalami penurunan kepemilikan saham secara proporsional sesuai dengan jumlah saham baru. Saham akan terdilusi sebanyak-banyaknya 0,04% setelah private placement.
Rencana private placement BNGA masih memerlukan persetujuan terlebih dahulu dari pemegang saham perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 9 Oktober 2023 mendatang.
Jelang aksi korporasi yang dilakukan BNGA, Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki menilai, prospek sahamnya masih cukup baik karena semua dana hasil private placement juga sepenuhnya akan digunakan sebagai capex untuk ekspansi bisnisnya, juga sejalan dengan kinerjanya sampai semester I-2023, dimana pendapatan bunga naik 14,8% dan pendapatan dari Unit Usaha Syariah (UUS) mencapai hampir 36%, dengan laba bersih tumbuh 27,4% YoY.
"Proyeksi harga sahamnya masih berpotensi naik karena PBV masih di kisaran 0,8-0,9x, masih menarik untuk trading walaupun Upisde belum terlalu besar dengan target harga di Rp 1.860 per saham," kata Yaki kepada kontan.co.id, Selasa (5/9).
Baca Juga: CIMB Niaga Siap Perkuat Investasi Teknologi
Selain itu menurut Yaki, pelaku pasar dan inevstor bisa entry BUY on support di area Rp 1.635 - Rp 1.650 jika ada koreksi lanjutan, namun tidak menutup kemungkinan jika ingin entry BUY selama di atas Rp 1.650.
Sementara Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian menilai, secara fundamental BNGA masih cukup positif, didorong oleh ekspektasi pertumbuhan kredit yang masih tinggi
Menurutnya, secara valuasi jika dilihat PBV sebesar 0,9x masih relatif murah dibandingkan dengan Peers sebesar 3x. "Secara teknikal masih dalam fase downtrend jadi sebaiknya wait and see terlebih dahulu," ujarnya.
Valuasi saham BNGA juga masih terbilang menarik. Diperdagangkan, 0,92x di atas nilai bukunya (mengacu pada rasio price-to book value/PBV), saham BNGA masih dibawa rerata industri (PBV 1,41x).
Dikutip dari laporan keuangannya, CIMB Niaga mencatat laba konsolidasi sepanjang semester I tahun 2023 naik 27,34% menjadi Rp 3,26 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,56 triliun.
Baca Juga: Bos CIMB Niaga Blak-Blakan Soal Strategi Bisnis Hingga 2030
Laba bank only pada paruh pertama tahun ini juga tercatat naik menjadi Rp 3,11 triliun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp 2,39 triliun.
Capaian laba tersebut didorong oleh pendapatan bunga konsolidasian Bank CIMB Niaga yang mencapai Rp 11 triliun, atau tumbuh dari periode tahun sebelumnya yang sebesar Rp 9,27 triliun.
Di sisi penyaluran kredit, CIMB Niaga telah menyalurkan kredit mencapai Rp 205,07 triliun per Juni 2023. Kredit ini naik 8,11% sejak tahun lalu. Sementara itu, aset BNGA naik 6,01% di capaian Rp 329,68 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News