kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Agustus, Penjualan semen SMBR turun 10,8%


Rabu, 11 September 2013 / 06:14 WIB
Agustus, Penjualan semen SMBR turun 10,8%
ILUSTRASI. Ricky Putra Globalindo (RICY) berharap bisa mencatatkan kenaikan penjualan 10% di tahun 2022.


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) masih belum berhasil memperbaiki penjualan semen. Hingga Agustus 2013, penjualan semen SMBR hanya 741.500 ton. Angka ini merosot 10,8% year-on-year (yoy). Hasil penjualan ini baru memenuhi 52,96% dari target penjualan semen SMBR di tahun ini sebanyak 1,4 juta ton.

Direktur Utama SMBR, Pamudji Rahardjo mengatakan, penjualan bulan Agustus memang terkendala libur Lebaran yang cukup panjang. Di bulan Agustus 2013, penjualan semen SMBR hanya 81.200 ton. Jumlah ini merosot jika dibandingkan penjualan Juli 2013 sebanyak 111.000 ton.

"Memang di Agustus merosot karena penjualan hanya efektif dua minggu. Namun kami optimistis target bisa tercapai," jelas Pamudji, Selasa (10/9). Dia mengatakan, secara historis, penjualan besar akan terjadi di kuartal IV. Sebab, saat itu banyak penyelesaian proyek pemerintah.

Selain penjualan yang turun, SMBR juga menghadapi masalah pelemahan rupiah. Gara-gara rupiah melempem, biaya investasi SMBR untuk membangun pabrik Baturaja II menjadi membengkak. Pamudji bilang, nilai investasi pabrik Semen Baturaja II sebesar Rp 2,5 triliun. Namun, hitungan nilai investasi itu berdasarkan kurs Rp 9.500 per dollar AS. Nah, saat ini rupiah sudah di Rp 11.200, tentu hitungannya akan lain.

Cuma, Pamudji belum bisa memperkirakan beban tambahan investasi pabrik tersebut. SMBR masih mengkaji ulang investasi tersebut. Saat ini, tahapan pembangunan pabrik masih dalam penyampaian proposal teknis. "Sekarang opsinya tinggal fasilitasnya dikurangi atau ada bagian yang diefisienkan," kata dia.

Sebelumnya, SMBR menargetkan pembiayaan pabrik Baturaja II itu berasal dari kas internal Rp 1 triliun, hasil penawaran saham perdana Rp 1,2 triliun dan sisanya pinjaman perbankan. Nah, kalau rupiah terus melemah dan nilai investasi membengkak, SMBR pun harus kembali mencari pendanaan eksternal.

SMBR sudah mendapat komitmen utang dari beberapa bank senilai Rp 500 miliar-Rp 1 triliun.   Penarikan pinjaman itu disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan pabrik. Meski demikian, SMBR memastikan, pembangunan pabrik Baturaja II akan tetap rampung akhir 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×