Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
WASHINGTON. JPMorgan Chase & Co memprediksi, harga emas akan menanjak ke posisi US$ 1.800 per troy ounce pada pertengahan tahun ini. Analis JPMorgan menilai, hal itu didorong oleh industri pertambangan di Afrika Selatan tengah mengalami krisis.
Allan Cooke, analis JPMorgan menjelaskan, Afrika Selatan yang merupakan salah satu produsen emas terbesar dunia saat ini tengah menghadapi guncangan industri di mana tingkat inflasi yang tinggi dan perubahan kebijakan untuk pengolahan tambang lokal.
Selain faktor dari Afrika, kenaikan harga emas juga didorong oleh prospek stimulus dari AS, Jepang, dan Eropa serta ketidakstabilan di Timur Tengah. "Demikian pula halnya dengan tingkat suku bunga yang rendah," demikian pendapat JPMorgan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News