Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) terus saja melakukan perluasan bisnisnya. Setelah sukses menjalin kerjasama dengan BHP Biliton menggarap tambang batubara di Meruwai Kalimantan Tengah, kini ADRO siap mengakusisi perusahaan lain.
Kali ini ADRO tengah melakukan pembicaraan negosiasi dengan PT Bhakti Energi Persada (BEP). "Ya, kita tengah dalam proses pembicaraan dengan mereka," kata Andre J. Mamuaya, Director of Corporate Affairs & Corporate Secretary ADRO di Jakarta, Kamis (2/9). Kabarnya proses akuisisi ini akan selesai akhir tahun ini.
Uniknya, pemegang saham perusahaan batubara itu yaitu, Beny Subianto dan Teddy P. Rahmat, juga pemegang saham ADRO. Jika akuisisi ini terjadi dapat dikategorikan akuisisi terafiliasi.
Andre menggarisbawahi untuk akuisisi ini, ADRO akan menggunakan dana internal perusahaannya. "Tahun ini tidak akan loan lagi," jelasnya.
Sebagai catatan saja BEP mempunyai dua konsesi tambang di Kalimantan. Blok I Bulungan memiliki cadangan batubara sekitar 110 juta ton. Mulai tahun lalu, tambang ini sudah beroperasi dan sampai akhir 2010, produksinya ditaksir mencapai sekitar 700.000 ton. Sementara tahun depan produksi di Blok Bulungan akan mencapai 2 juta ton.
Konsesi kedua milik BEP terletak di Kutai Timur, Kalimantan Timur. Cadangan batubara di lokasi ini sekitar 5,6 miliar ton. Sebenarnya BEP sempat berencana melepas 20% sahamnya ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kuartal pertama 2010.
Namun, niat itu tidak terlaksana. Pemegang saham mayoritas BEP adalah PT Persada Capital Investama dan PT Tri putra Investindo. Bersama mereka menguasai 65%. Menurut Jeffrey, ada dua opsi pendanaan untuk Blok Kutai Timur, yaitu lewat pinjaman bank atau menggandeng mitra strategis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News