Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatatkan perolehan nilai kontrak Rp 2,6 triliun hingga Mei 2025.
Secara rinci, jumlah proyek yang sumber pendanaan dari APBN sebesar 23%. Lalu, BUMN/D sebesar 56%, swasta sebesar 20%, dan loan 1%.
Sebagai gambaran dari pemberitaan sebelumnya, nilai kontrak ADHI pada periode Januari-Mei 2024 sebesar Rp 9,4 triliun.
“Perolehan ini turun 72% jika dibandingkan tahun lalu diakibatkan adanya refocusing anggaran pemerintah terhadap infrastruktur,” ujar Sekretaris Perusahaan ADHI, Rozi Sparta kepada Kontan, Rabu (11/6).
Baca Juga: Inalum Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris, Melati Sarnita Naik Jadi Dirut
Sementara itu, perseroan menyambut baik peningkatan anggaran Kementerian PUPR menjadi Rp 73,68 triliun. Asal tahu saja, besar penambahan anggaran Kementerian PU semula hanya Rp 50,48 triliun di tahun ini.
Menurut Rozi, tambahan anggaran tersebut diharapkan mampu mempercepat pelaksanaan proyek infrastruktur.
“Sehingga, perseroan akan memanfaatkan peluang tersebut secara optimal untuk mendorong peningkatan kinerja tahun ini,” tuturnya.
Lebih lanjut, ADHI juga menyambut baik peluang proyek dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) senilai Rp 83 triliun yang ditawarkan oleh Kementerian PUPR.
“Dengan pengalaman dalam mengerjakan proyek berbasis skema KPBU, Perseroan berkomitmen untuk memanfaatkan setiap peluang yang ada secara optimal, sembari tetap mengelola risiko dengan cermat,” paparnya.
Baca Juga: Ada Dividen Jumbo, Berikut 7 Emiten yang Masuk Cum Date Besok Kamis (12/6)
Selanjutnya: Dana Masih Mahal, BOPO Multifinance Semakin Tebal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News