Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) memutuskan untuk tidak membagi dividen dari laba tahun buku 2023. Hal itu sudah disetujui peserta Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2023 di Hotel Raffles Jakarta, Selasa (14/5).
Asal tahu saja, kinerja keuangan ADMR berhasil bertumbuh sepanjang 2023. Emiten produsen batubara kokas ini membukukan laba bersih senilai US$ 441,02 juta sepanjang 2023. Realisasi laba bersih AMDR ini naik 32,75% dari capaian laba bersih pada 2022 yang hanya US$ 332,21 juta.
Kenaikan laba bersih ini sejalan dengan kenaikan pendapatan. ADMR membukukan pendapatan senilai US$ 1,08 miliar, naik 20% dari realisasi pendapatan di 2022 yang hanya US$ 908,14 juta.
Baca Juga: Adaro Minerals Indonesia (ADMR) Catat Laba US$ 118,13 Juta di Kuartal I-2024
Presiden Direktur PT Adaro Minerals Indonesia Tbk Christian Ariano Rachmat mengatakan, para pemegang saham menyetujui penetapan penggunaan laba bersih perusahaan untuk tahun buku 2023.
Dari perolehan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di tahun 2023 sebesar US$441,02 juta, perusahaan mengalokasikan US$4,41 juta untuk dana cadangan wajib dan US$ 436,61 juta untuk laba ditahan.
Menurut Ariano, ADMR berhasil mencatatkan kinerja yang baik di tahun 2023 dengan dukungan pertumbuhan produksi dan kondisi harga batubara yang kondusif.
“Dengan pencapaian ini, perusahaan akan terus menjaga kinerja operasional produksi batubara metalurgi dan melanjutkan proses pembangunan smelter aluminium di Kalimantan Utara,” ujarnya dalam konferensi pers RUPST ADMR, Selasa (14/5).
Fundamental industri batu bara metalurgi dilihat ADMR tetap menjanjikan ke depannya. ADMR juga meyakini produk Environment mereka disambut baik dan diakui di pasar.
Oleh karena itu, ADMR memutuskan melanjutkan investasi pada infrastruktur pertambangan guna mendukung pertumbuhan produksi dan terus mengembangkan pasar bagi produk metalurgi ini.
“Bisnis pengolahan mineral ini sejalan dengan program hilirisasi pemerintah sedang kami wujudkan melalui pembangunan smelter di Kalimantan Utara, yang saat ini masih dalam proses konstruksi sesuai rencana dengan target mencapai COD pada tahun 2025,” paparnya.
Baca Juga: Tren Harga Batubara Bisa Makin Panas Mengekor Eskalasi Perang Iran-Israel
Direktur PT Adaro Minerals Indonesia Tbk Heri Gunawan menambahkan, sebelum mengusulkan pembagian dividen, ada beberapa faktor yang diperhatikan oleh Perusahaan, seperti posisi kas, keuangan, dan capital structure.
Dengan kebutuhan investasi yang banyak, baik untuk smelter maupun belanja modal infrastruktur. Namun, ADMR memastikan langkah investasi ini untuk memaksimalkan nilai yang dimiliki para pemegang saham.
“Kebutuhannya berkelanjutan, sehingga nanti bagi pemegang saham akan lebih menguntungkan. Komitmen kami, kalau dananya tersedia akan kami bagikan,” tuturnya dalam kesempatan yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News