Reporter: Ardian Taufik Gesuri | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Gayung ajakan kerjasama investasi itu bersambut. Ketika menerima rombongan Adaro di kantor pusatnya di Bangkok, Senin (18/12), Presiden EGAT International Watchara Hemruchatanun menyatakan tertarik dan siap menjalin kemitraan bisnis, terutama di proyek pembangkit listrik.
“Kami sepakat untuk meningkatkan kemitraan bisnis membangun power plant, terutama dengan Adaro, mitra penting kami. Tidak hanya untuk pembangkit batubara, tapi juga energi terbarukan seperti tenaga air dan surya,” ujar Watchara.
EGAT alias Electricity Generating Authority of Thailand ini merupakan BUMN sebagai PLN di Indonesia. Mereka menjadi pembeli tunggal listrik di Negeri Gajah Putih, dan mengoperasikan pembangkit listrik sendiri berkapasitas 15.548 MW, dari total kapasitas 45.660 MW listrik Thailand.
Kemitraan EGAT dengan Adaro cukup kental. Mereka sudah sekitar 10 tahun ini mengimpor batubara dari Adaro sekitar 2 juta ton-3 juta ton per tahun.
Kemitraan tersebut makin erat setelah EGAT membeli 11,53% saham Adaro Indonesia, pada tahun lalu, dengan harga tinggi. Yakni senilai US$ 325 juta. Padahal saat itu, bisnis tambang batubara masih suram karena rontoknya harga.
“Tapi mereka pun untung beli saham Adaro, karena pada tahun pertama langsung dapat dividen,” ujar Boy, panggilan akrab Garibaldi.
Tak heran EGAT senang bermitra dengan Adaro. Karena kesamaan visi dan chemistry itulah Adaro ingin meningkatkan kerjasama bisnis dengan EGAT. Terutama untuk kepentingan ekspansi di kawasan Asia Tenggara.
Saat ini, Adaro senang gencar membangun tiga pembangkit listrik dengan total kapasitas 2.260 MW. Boy menargetkan dalam waktu dekat ini untuk menambah kapasitas proyek listriknya menjadi 3.000-an MW.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News