Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Edy Can
JAKARTA. Para pemegang saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) bakal ketiban rezeki. Emiten batubara itu, berniat membagikan dividen untuk tahun buku 2011 senilai total US$ 259,09 juta. Dengan mencetak laba bersih 2011 senilai US$ 552 juta, maka rasio pembayaran dividen ADRO adalah 47,08%.
David Tendian, Direktur Keuangan ADRO, menyatakan, jumlah itu sudah termasuk dividen interim yang telah dibayarkan tahun lalu. Waktu itu, ADRO membayarkan dividen interim sebesar US$ 75,17 juta. Artinya, ADRO tinggal membayarkan dividen final senilai US$ 183,92 juta.
Besaran dividen total 2011 jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai total dividen untuk tahun buku 2010 adalah US$ 111,11 juta. "Dividen 2011 merupakan yang terbesar dalam sejarah Adaro sebagai perusahaan publik," kata David, Jumat (27/4). ADRO berniat membayarkan dividen final 2011 pada awal Juni mendatang.
Keputusan ADRO meningkatkan jumlah dividen tidak terlepas dari kinerja keuangan 2011. ADRO berhasil mencetak kenaikan laba bersih hingga 124% year-on-year menjadi US$ 552 juta.
Laba bersih melejit seiring dengan pertumbuhan pendapatan ADRO. Tahun lalu, ADRO membukukan pendapatan usaha US$ 3,99 miliar, tumbuh 47% dari pendapatan di tahun sebelumnya, yaitu US$ 2,72 miliar.
ADRO juga berjanji membayarkan dividen interim untuk tahun buku 2012, senilai US$ 41,6 juta. Pembagian dividen ini merupakan buntut dari kinerja keuangan ADRO di kuartal I-2012.
Di periode itu, ADRO meraih laba bersih US$ 122 juta, tumbuh 11,8% year-on-year (yoy). Pencapaian tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan bersih ADRO sebesar 21% per tahun menjadi US$ 916 juta dari kuartal I-2011, yaitu US$ 757 juta.
Kinerja positif ADRO di kuartal I-2012 disebabkan dua faktor. Pertama, ADRO berhasil memproduksi batubara sebanyak 10,96 juta ton atau naik 3,4% yoy.
Volume penjualan batubara ADRO naik 3,1% yoy menjadi 11,25 juta ton. Kedua, ADRO meraih berkah dari kenaikan harga jual rata-rata batubara sekitar 17,9% per tahun. Harga ADRO, Jumat (27/4), ditutup tidak bergerak dari Rp 1.810 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News