kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada window dressing, analis proyeksikan IHSG bisa menuju 6.200-6.300


Selasa, 03 Desember 2019 / 20:21 WIB
Ada window dressing, analis proyeksikan IHSG bisa menuju 6.200-6.300
ILUSTRASI. Pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil menguat tipis 0,06% ke level 6.133 pada Selasa (3/12). Sementara sejak awal tahun hingga saat ini IHSG masih terkoreksi sebesar 0,98%. Bahkan pada pekan lalu kinerja indeks harga saham gabungan juga melemah sebesar 1,4%.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan pergerakan IHSG pada November lalu tertekan sentimen global yaitu memanasnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Tak hanya itu, dari dalam negeri pembubaran beberapa reksadana juga turut menekan kinerja IHSG.

Baca Juga: IHSG naik tipis 0,06% ke 6.133 di akhir perdagangan Selasa (3/12)

Meski demikian, Wawan optimistis kinerja IHSG bisa mencapai level 6.200 hingga 6.300. Ia bilang aksi window dressing yang terjadi pada Desember ini bisa meningkatkan kinerja IHSG sekitar 3%. Selain itu pelaku pasar juga masih menunggu rilis data ekonomi dalam negeri.

Ia memprediksi beberapa sektor yang dapat mendorong IHSG selama tiga minggu ke depan adalah sektor perbankan, infrastruktur, dan sektor industri barang konsumsi yang memiliki kapitalisasi pasar besar. Misalnya saja saham-saham rokok seperti PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Pada penutupan perdagangan Selasa (3/12) harga saham HMSP menghijau atau naik 2,97% ke level Rp 2.080, kemudian saham GGRM juga meningkat 3,24% ke level Rp 53.375. “Meski ada kenaikan tarif cukai pada tahun depan, tapi tidak terlalu berdampak terhadap saham-saham tersebut,” katanya Selasa (3/12).

Dari sektor perbankan ia mencermati saham perbankan dengan kapitalisasi pasar besar seperti BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI. Ia menilai ke depannya prospek perbankan masih menarik, salah satunya lantaran ada potensi pemangkasan suku bunga.

Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma juga meyakini IHSG akan menyentuh level 6.200 sampai 6.300 hingga tutup tahun 2019. “Secara histori akhir tahun trennya selalu meningkat, sekitar 3% dari akhir November,” ujarnya, Selasa (3/12).

Baca Juga: Naik tipis hari ini, IHSG diprediksi menguat lagi Rabu (4/12)

Menurutnya, kinerja IHSG bakal terdorong oleh beberapa sektor seperti sektor properti dan sektor consumer. Ia menambahkan sektor properti masih cukup menarik ke depannya. Terlebih sektor tersebut diproyeksi akan semakin stabil usai pemilu.

Selanjutnya ia melihat saham-saham dari sektor properti yang masih menarik seperti SMRA dan BSDE.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×