Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. IHSG pada Kamis (28/7) ini diprediksi tak akan terpengaruh terlalu besar oleh sentimen kebijakan The Fed. Pasalnya Head of Investment Reswara Gian Investa, Kiswoyo Adi Joe menilai pelaku pasar sudah memasang sikap priced in terhadap sentimen ini.
IHSG hari ini, menurut dia, akan lebih dipengaruhi aksi pasar terkait laporan keuangan emiten untuk periode semester pertama 2022.
Kiswoyo menilai, IHSG saat ini sedang fase sideway, dengan range yang cukup lebar, yakni antara 6.500 sampai 7.000 dengan garis tengah 6.750. Sehingga, saat ini IHSG akan bermain di level 6.750 sampai 7.000.
Kemungkinan setelah bulan Agustus-September IHSG akan bergerak naik. Kemudian, ia memproyeksikan IHSG akan mencapai level 7.500 hingga akhir tahun ini.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,39% ke 6.898 Hingga Tutup Pasar Rabu (27/7), Sektor Energi Jawara
Sejalan dengan hal itu, ia bilang saham-saham yang masih menarik saat ini adalah saham-saham penggerak IHSG, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
“Karena keenam ini adalah penggerak IHSG, jadi kalau IHSG ke 7.500 pasti memakai saham ini,” terang Kiswoyo, Rabu (27/7).
Di lain sisi, Kepala Riset Trimegah Sekuritas Willinoy Sitorus merevisi target indeks akhir tahun 2022 menjadi 7.100 dari 7.400, menyiratkan price to earnings 16,7 kali. Sementara di tahun depan, IHSG diperkirakan berada di level 7.500.
Adapun IHSG telah menjadi salah satu pasar saham dengan kinerja terbaik di dunia, dikarenakan sejumlah faktor. Misalnya dari adanya keuntungan dari lonjakan harga komoditas yang menghasilkan neraca fiskal dan neraca perdagangan yang mendukung. Kemudian siklus pemulihan Covid-19 dan anggaran Covid-19 yang bijaksana (prudent).
Berikutnya adalah kinerja penerimaan negara yang lebih baik, meskipun dengan subsidi sebagai risiko kebijakan. Keempat, likuiditas sistem keuangan yang sehat.
Baca Juga: IHSG Menguat ke 6.898 pada Rabu (27/7), ASII, ITMG, AMRT Paling Banyak Net Buy Asing
Sejumlah saham yang menjadi portofolio Trimegah antara lain ARNA, ASLC, BBRI, BUKA, FREN, ICBP, ISAT, ITMG, TOWR, dan UNTR.
Willinoy menilai, sektor teknologi Indonesia sudah memperhitungkan (price in) kenaikan suku bunga mengingat harga saham telah turun 50%-70% dari puncaknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













