kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada sejumlah saham yang sudah oversold, apa saran analis?


Selasa, 04 Februari 2020 / 16:07 WIB
Ada sejumlah saham yang sudah oversold, apa saran analis?
ILUSTRASI. Karyawan melintas di depan papan pancatatan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Senin (13/1).


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Penutupan perdagangan Senin (4/2), pasar memerah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 6,59% ytd, LQ45 turun 6,03% ytd, IDX80 turun 6,88% ytd, Kompas100 turun 6,45% ytd. Indeks sektoral juga mengalami nasib yang sama. 

Di tengah kondisi pasar yang tertekan tersebut, beberapa saham nampak masuk area oversold dengan potensi naik di atas 50%. 

Baca Juga: Bertahan di zona hijau, IHSG naik 0,68% di sesi pertama perdagangan Selasa (4/2)

Associate Director Research & Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus merinci berdasaran golden cross ada sekitar 11 saham masuk area oversold. 11 saham tersebut antara lain ALTO, BBHI, BIKA, EPMT, GHON, IPTV, MFIN, MTLA, MYTX, PTSN, dan SAFE

Meski ada beberapa saham yang oversold dan berpotensi mengalami kenaikan harga, Nico tetap menyarankan investor untuk memilih saham yang bagus secara valuasi dan fundamental. Pasalnya memang dalam jangka pendek dan menengah pasar masih akan tertekan, namun dalam jangka waktu panjang IHSG masih berpotensi mengalami kenaikan. 

Baca Juga: Dibuka naik 0,96%, IHSG akhirnya rebound setelah tiga hari tenggelam, Selasa (4/2)

"Fokus utamanya adalah mengubah pola transaksi dari trading menjadi buy and hold untuk sementara waktu dengan memilih saham yang memiliki prospek baik. Karena kalau kita mengandalkan oversold, belum tentu harganya akan mengalami kenaikan kembali,jelas Nico kepada Kontan, Selasa (4/2). 

Lebih lanjut, Nico menjelaskan tekanan di pasar saham saat ini tidak terlepas dari prediksi melambatnya pertumbuhan ekonomi China di tengah penyebaran virus Korona. 




TERBARU

[X]
×