Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) tetap akan memacu produksi alat kesehatan (alkes), kendati dihadapi potensi banjir produk Amerika Serikat (AS) imbas kesepakatan tarif 19%.
Director of Finance Accounting KLBF, Kartika Setiabudy mengatakan, upaya ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang diperlukan untuk program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Dengan adanya gejolak tarif yang baru-baru ini terjadi, kami akan tetap melakukan inisiatif (perluasan lini bisnis) karena memang ini merupakan bagian dari strategi kami untuk membangun kompetensi di bidang alat kesehatan,” jelas Kartika dalam paparan publik secara daring, Jumat (12/9/2025).
Baca Juga: Siapkan Capex Rp 1 Triliun, Begini Ekspansi Kalbe Farma (KLBF) di Semester II-2025
Sejauh ini KLBF telah memperluas lini bisnisnya dengan memproduksi alat kesehatan seperti benang bedah, mobile x-ray, dialyzer, dan CT-Scan. Lanjut Kartika, pihaknya juga sudah menggandeng banyak mitra luar negeri, termasuk produsen alkes asal AS sendiri, GE Healthcare Technologies Inc. Dalam kerja sama ini, KLBF telah sepakat untuk melakukan transfer teknologi GE Healthcare untuk memproduksi CT-Scan.
Pengembangan produk ini dilakukan melalui berbagai anak usaha KLBF, salah satunya PT Forsta Kalmedic Global. Fasilitas produksi yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat, tersebut diklaim sebagai fasilitas produsen CT-Scan pertama di Indonesia
“Jadi memang kita kembalikan kepada tujuan utamanya, di mana kita ingin membangun kemampuan untuk melakukan produksi alat kesehatan secara lokal,” tutupnya.
Selanjutnya: Ekspor Olahan Kakao Capai US$ 2,4 Miliar, Kemenperin Beberkan Dinamikanya
Menarik Dibaca: Pasar Kripto Bergairah, Simak Jawara Top Gainers 24 Jam Terakhir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News