Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan evaluasi mayor untuk indeks saham LQ45 dan IDX30, Jumat (24/7). Penetapan konstituen indeks berlaku mulai Agustus 2020 hingga Januari 2021.
Dalam keterangan resminya, Jumat (24/7), LQ45 dan IDX30 merupakan indeks yang masing-masing konstituennya terdiri dari 45 dan 30 saham dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar, serta didukung oleh fundamental yang baik dan tingkat kepatuhan tinggi.
Ada tiga saham baru yang masuk dalam jajaran LQ45 yakni PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).
Baca Juga: Analis proyeksikan marketing sales Summarecon Agung (SMRA) Rp 2,8 triliun tahun ini
Sementara saham yang terdepak dari indeks LQ45 ada PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).
Untuk indeks IDX30, terdapat tiga penambahan saham baru yakni PT Bank Tabungan Pensiuanan Nasional Syariah Tbk (BTPS), PT Bank XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
Adapun saham-saham yang keluar dari indeks IDX30 adalah BRPT, WSKT, dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP).
Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony menjelaskan, di antara saham-saham konstituen baru LQ45 itu MDKA memiliki prospek yang paling baik. Sebab, harga emas yang berpotensi menguat akan mengerek harga saham MDKA.
Sementara, untuk IDX30 Chris menjagokan saham TOWR. Menurutnya, pembelian tower telekomunikasi yang telah dilakukan TOWR sejak tahun lalu dapat mengerek pendapatannya.
Baca Juga: Ada FOMC Meeting di pekan ini, berikut prediksi analis untuk pergerakan IHSG
Tidak jauh berbeda, Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, harga emas yang sedang uptrend membuat MDKA lebih atraktif dibanding saham-saham lain menjadi konstituen baru LQ45. Sementara untuk IDX30, secara teknikal William menjagokan TOWR, kemudian disusul EXCL.
Adapun William menyarankan buy untuk MDKA dengan target harga Rp 1.800 dan MIKA dengan target harga Rp 2.500. Untuk TOWR, William juga menyarankan buy dengan target harga Rp 1.200 hingga Rp 1.400.
Sementara Chris merekomendasikan MDKA dengan target harga Rp 2000. Untuk TOWR juga disarankan buy dengan target harga Rp 1.250.
Adapun Chris menjelaskan, di antara saham-saham yang keluar dari jajaran IDX30 dan LQ45 tidak seluruhnya kurang menarik, misalnya saja PTPP.
" Karena harga saham yang masih naik dan cenderung masuk ke dalam fase uptrend medium termnya," imbuh Chris, Sabtu (25/7). Ia pun merekomendasikan buy dengan target harga Rp 1.200.
Sementara William menanggapi saham-saham yang terdepak dari indeks LQ45 dan IDX30 sebenarnya masih prospektif.
" Indeks ini hanya mengelompokkan saham berdasarkan likuiditas. Hal ini tidak semata menurunkan prospeknya," jelas William kepada Kontan.co.id, Minggu (26/7).
Baca Juga: IHSG diperkirakan melanjutkan pelemahan, simak pergerakan TINS, SCMA, dan CTRA
Lebih lanjut William menjelaskan, evaluasi indeks ini cenderung bermanfaat bagi investor institusi yang membutuhkan saham likuid untuk dibeli dalam jumlah besar.
Sekadar informasi, indeks LQ45 dan IDX30 mendapatkan review sebanyak empat kali dalam satu tahun, masing-masing dua kali review mayor dan minor. Review mayor dilakukan setiap bulan Januari dan Juli untuk efektif dibulan Februari dan Agustus.
Review mayor bertujuan mengevaluasi konstituen indeks dan bobot yang digunakan untuk penghitungan indeks. Sementara review minor pada Mei dan November dilakukan untuk mengevaluasi bobot indeks.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
