kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada pabrik baru, Mark Dynamics Indonesia (MARK) targetkan produksi sarung tangan naik


Jumat, 08 Maret 2019 / 17:26 WIB
Ada pabrik baru, Mark Dynamics Indonesia (MARK) targetkan produksi sarung tangan naik


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) tengah berupaya untuk menggenjot kinerja dan kapasitas produksi sarung tangannya di tahun 2019 ini.

Presiden Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk Ridwan Goh mengatakan pihaknya menargetkan pembangunan pabrik baru akan rampung di Mei 2019 ini. Kapasitas produksi pabrik baru tersebut sebesar 90.000 unit per bulan dengan Overall Equipment Effectiveness (OEE) sekitar 90% yakni sekitar 80.000 unit per bulan.

"Kehadiran pabrik tersebut akan mengerek total kemampuan produksi MARK dari saat ini 540.000 unit per bulan, menjadi 620.000 per unit per bulan di 2019, setelah pabrik baru resmi beroperasi," paparnya kepada kontan.co.id, Rabu (6/3).

Ridwan menjelaskan, di akhir 2018 total produksi sarung tangan MARK mencapai 6,4 juta unit dan di 2019 diharapkan tumbuh 12,5%. "Untuk 2019, diproyeksikan volume produksi MARK akan mencapai 7,2 juta unit," ujarnya.

Ridwan yakin hasil produksi tersebut sudah pasti akan terserap pasar karena permintaan masih di atas kapasitas produksi MARK. Pasar yang akan menyerap produksi MARK masih terbesar di Malaysia dan Thailand. 

Sementara itu, MARK juga akan menggenjot ekspor ke China dan Vietnam. "Pasar tujuan ekspor MARK masih didominasi oleh pasar Malaysia sebesar 60%, Thailand 30% dan sisanya China dan Vietnam," jelasnya.

Ridwan mengungkapkan saat ini MARK hanya memproduksi cetakan sarung tangan. Target pasar ekspor sebesar 95% dan sisanya dari pasar lokal. "Di 2019, MARK masih tetap menargetkan kontribusi dari pasar ekspor sekitar 95% dan pasar lokal 5%," imbuhnya.

Ridwan bilang, dengan target produksi demikian, pihaknya mematok target pendapatan sekitar Rp 362,8 miliar atau tumbuh 11,5% dibanding pendapatan di 2018. Sedangkan target marjin laba di 2019 sekitar 26% dari proyeksi 2018 yang sebesar 24,5%, maka pertumbuhan laba bersih akan naik sekitar 17,8% dibanding proyeksi laba di 2018 yang diharapkan mencapai Rp 78 miliar.

"Kinerja full year 2018 akan rilis paling lama diperkirakan akhir Maret 2019. Target awal laba bersih di awal tahun 2018 sebesar Rp 65 miliar, tapi karena pencapaian di kuartal III-2018 melambung, jadi kita akhirnya merevisi target laba bersih 2018 menjadi Rp 78 miliar. Sehingga untuk kenaikan laba 17,8% di 2019 adalah dihitung dari revisi target baru 2018," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×