Reporter: Yuliana Hema | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan ada peningkatan nilai transaksi sampai dengan 11,5% dengan adanya kehadiran penyedia likuiditas atau liquidity provider saham.
Kepala Divisi Pengembangan Bisnis 1 Bursa Efek Indonesia Firza Rizqi Putra mengatakan, liquidity provider saham dibentuk karena beberapa pertimbangan. Pertama, di atas 70% saham tercatat memiliki aktivitas transaksi di bawah rata-rata pasar.
“Kedua, lebih dari 75% saham tercatat memiliki spread harian lebih tinggi dari rata-rata pasar,” kata Firza dalam edukasi wartawan, Kamis (12/6).
Oleh karena itu, Firza bilang, BEI berharap terjadi peningkatan agregat nilai transaksi sampai dengan 11,5% pada saham persentil 90 terbawah dan terjadi penurunan rerata spread pasar di bawah tiga tick.
“Transaksi bisa meningkat dari sebelumnya 75% menjadi 90%. Spread harian yang saat ini tiga tick dengan adanya liquidity provider saham bisa mengurangi bid offer menjadi sekitar dua tick,” kata dia.
Baca Juga: Liquidity Provider Saham Siap Meluncur pada Kuartal III-2025
Dalam pipeline BEI saat ini sudah ada 13 anggota bursa yang menyatakan minatnya untuk menjadi liquidity provider saham. Delapan diantaranya merupakan anggota bursa lokal dan lima sisanya anggota bursa asing.
Firza bilang untuk bisa menarik anggota bursa, BEI telah menyiapkan tiga insentif. Pertama, rebate fee atau biaya pengembalian sebagian dari pembayaran yang sebelumnya telah dibayarkan.
“Kalau anggota bursa memilih minimal 10 saham untuk dikuotasikan ada dua opsi insentif yang bisa diterima,” ucap dia.
Kedua, mendapatkan rebate fee dan insentif berupa kash. Ketiga, dapat melakukan kuotasi saham dalam daftar efek insentif liquidity provider saham tanpa rebate fee.
Sebagai penyedia likuiditas, BEI mewajibkan anggota bursa melakukan minimum presence 50% tiap sesi, maksimal spread lima tick, minimal 15 lot tiap sisi baik bid dan ask atau minimal transaksi harian Rp 100 juta.
Namun kuotasi bisa dicabut, apabila saham terkena suspensi, terjadi kondisi darurat, saham sudah tidak dalam daftar efek liquidity provider dan harga mencapai batas auto rejection atas maupun bawah.
Baca Juga: Begini Peran Liquidity Provider Terhadap Kinerja Pasar Saham
Selanjutnya: Didominasi Berawan, Simak Prakiraan Cuaca Besok (13/6) di Banten
Menarik Dibaca: Didominasi Berawan, Simak Prakiraan Cuaca Besok (13/6) di Banten
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News