Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham sektor perkebunan mendapat beberapa katalis positif selama kuartal I-2018. Hanya saja, analis memperkirakan kenaikan harga saham akan terbatas.
Cheria Widjaja, Analis Panin Sekuritas dalam riset tanggal 17 Januari 2018 menyebutkan katalis untuk sektor perkebunan yakni penangguhan pajak ekspor minyak sawit mentah (CPO) selama tiga bulan oleh pemerintah Malaysia serta peningkatan permintaan CPO dari China menjelang festival Tahun Baru Imlek.
Pemerintah Malaysia menangguhkan pajak ekspor CPO selama 3 bulan, mulai 8 Januari - 7 April 2018, dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor CPO dengan menawarkan harga yang lebih kompetitif dan mengurangi stok CPO Malaysia yang tinggi. Berdasarkan data Malaysian Palm Oil Board (MPOB), ekspor CPO Malaysia di bulan Desember 2017 hanya naik 5% menjadi 1,42 juta ton dibanding bulan sebelumnya.
Hal tersebut menyebabkan persediaan CPO Malaysia di bulan Desember sebesar 2,73 juta ton, level tertinggi dalam 2 tahun terakhir.
Sementara Festival Tahun Baru Imlek pada tanggal 16 Februari 2018 diharapkan akan meningkatkan permintaan CPO dari negeri Tembok Raksasa pada awal tahun ini. China merupakan importir CPO Malaysia terbesar kedua setelah India, di mana total ekspor CPO Malaysia ke China di sepanjang tahun 2017 mencapai 1,92 juta ton atau berkontribusi sebesar 11,6% dari total ekspor CPO Malaysia.
Namun, Cheria memperkirakan peningkatan permintaan China Januari 2018 ini tidak signifikan lantaran China sudah mulai meningkatkan impor CPO dari akhir 2017. Di sisi lain, cadangan CPO global kemungkinan mengalami oversupply.
Cheria mencatat, rasio stock to use CPO di tahun 2017/2018 kemungkinan akan mencapai 22,2% dengan peningkatan produksi CPO dunia mencapai 69,4 juta ton. Hal ini akan membawa kondisi oversupply sebesar 5,48 juta ton.
Dari sisi permintaan, konsumsi domestik CPO China terus menurun sejak tahun 2013/2014 lantaran China lebih memilih soybean, mengingat fungsinya yang dapat dijadikan makanan ternak serta kandungan protein yang lebih tinggi. Di tahun 2017/2018, konsumsi domestik China diperkirakan turun -0,4% year on year (yoy) menjadi 4,8 juta ton.
Sementara konsumsi domestik European Union (EU) juga diperkirakan turun -2,3% yoy menjadi 6,35 juta tons. "Selain itu melemahnya permintaan juga didorong oleh ketidakpastian impor CPO dari India dikarenakan pemerintah India telah menggandakan pajak impor CPO menjadi 30% dan menaikkan pajak impor untuk refined palm oil menjadi 40% dari sebelumnya 25%," lanjut Cheria.
Untuk itu Cheria merekomendasikan netral sektor perkebunan dengan top pick AALI dan LSIP. "Saham pilihan untuk sektor perkebunan adalah AALI dan LSIP, didorong oleh tingginya fresh fruit bunch (FFB) yield dan komposisi hutang yang rendah," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News