Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor perkebunan menjadi sektor dengan kinerja year to date terburuk di Bursa Efek Indonesia. Sektor ini masih mencatat penurunan 6,34% sejak awal tahun. Bandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik 12,28% pada periode yang sama.
Analis melihat, sektor perkebunan masih menghadapi tantangan di tengah prospek harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) yang berpotensi naik. Analis NH Korindo Sekuritas Joni Wintarja mengatakan, ekspor masih menjadi pasar utama produsen CPO Indonesia. "Jadi regulasi pemerintah masih cukup jadi tantangan. Semoga kedepannya regulasi tetap mendukung sektor perkebunan," kata Joni, Selasa (17/10).
Analis senior Henan Putihrai Sekuritas Yosua Zisokhi menambahkan, salah satu regulasi yang mengganjal adalah soal moratorium untuk pembukaan lahan sawit. Ketika emiten sulit membuka lahan baru, ekspansi pun akan terhambat. Menurut Yosua, emiten akan sulit meningkatkan kapasitas produksi jika masalah ini berlanjut.
Selain itu, faktor cuaca juga bisa mempengaruhi. Di akhir tahun ada potensi terjadinya La Nina yang dalam intensitas besar akan menimbulkan banjir. "Tapi potensi La Nina masih cukup kecil di akhir tahun. Jadi kami tetap optimis," tutur Yosua.
Meski masih berkinerja buruk, beberapa saham sektor ini layak disimak. Joni memilih dua saham yang masih bisa dikoleksi oleh investor. Keduanya adalah PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP). Joni merekomendasikan beli saham AALI dengan target harga Rp 18.425 per saham, dan beli saham LSIP dengan target harga Rp 1.970 per saham.
Hari ini, harga saham LSIP turun 1,39% ke Rp 1.420. Harga saham AALI turun 0,85% ke Rp 14.500 per saham.
Sementara itu, analis Maybank Kim Eng Adhi Tasmin dan Isnaputra Iskandar dalam riset justru merekomendasikan hold saham AALI dan LSIP. Maybank Kim Eng merekomendasikan beli saham PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) dengan target harga Rp 2.100 per saham, dan beli saham PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) dengan target harga Rp 450 per saham.
Selasa (17/10), harga saham TBLA naik 0,70% ke Rp 1.445 per saham. Sedangkan harga saham DSNG menguat 2,74% ke Rp 450 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News