Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kecenderungan penurunan harga CPO, pasar berharap harganya bisa terangkat jelang Ramadan yang jatuh pada Mei 2018.
Mengutip Bloomberg, Kamis (29/3), harga CPO kontrak pengiriman Juni 2018 di Malaysia Derivatives Exchange ditutup turun 0,58% menjadi RM 2.407 per metrik ton. Sementara, sepekan, harganya merosot 1,88%.
Deddy Yusuf Siregar, analis Asia Tradepoint Futures mengatakan, biasanya memasuki kuartal II dan jelang Ramadan, permintaan CPO berpotensi meningkat. "Negara timur tengah jelang Ramadan mulai restock sehingga membuat permintaan CPO cukup tinggi," katanya, Kamis (29/3).
Hingga saat ini, Deddy belum melihat sentimen positif lain yang bisa mengangkat harga CPO. Deddy memproyeksikan jelang Ramadan harga CPO bisa berada di atas RM 2.500.
Namun, sejumlah tantangan tetap menerpa komoditas minyak nabati ini. Deddy memproyeksikan produksi CPO dari Malaysia dan Indonesia akan lebih banyak dibandingkan tahun lalu. "Harga masih tergantung dari bagaimana permintaan negara yang biasa impor CPO seperti China dan India," paparnya.
Namun, adanya penerapan pajak impor CPO di India bisa menggangu aktivitas ekspor baik dari Malaysia ataupun Indonesia.
Secara teknikal, Deddy menganalisis, harga CPO masih bergulir di bawah MA 50, 100 dan 200. Stochastic berada di area 27 berpotensi melemah. RSI berada di area 36 juga menunjukkan potensi melemah. MACD berada di area negatif.
Dari analisis teknikal tersebut, ia menyimpulkan pergerakan harga CPO masih bearish. Senin (2/4) harga CPO diperkirakan berada di rentang RM 2.420-RM 2.390. Sedangkan, sepekan harganya akan berada di rentang RM 2.440-RM 2.370.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News