kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Ada insentif tarif ekspor CPO, ini tanggapan emiten


Rabu, 20 Maret 2019 / 20:03 WIB
Ada insentif tarif ekspor CPO, ini tanggapan emiten


Reporter: Yoliawan H | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana melakukan penetapan tarif insentif untuk ekspor produk CPO pada pertengahan tahun 2019 ini. Dalam lampiran PMK 23/2019, tarif pungutan ekspor kelapa sawit, CPO, dan produk turunannya dikenakan nol. Tarif nol berlaku baik untuk harga produk di bawah US$ 570 per ton, harga US$ 570 sampai US$ 619 per ton, maupun harga di atas US$ 619 per ton.

Menanggapi insentif tersebut, Sekretaris Perusahaan PT Mahkota Group Tbk (MGRO), Elvi mengatakan, walaupun hanya berlaku untuk periode yakni dari 1 Maret 2019 sampai dengan 31 Mei 2019, pihaknya melihat ini sebagai bukti nyata bahwa pemerintah sudah membantu dan memahami kondisi harga CPO yang masih fluktuatif saat ini dengan tidak menambah beban berat bagi pelaku bisnis.

“Di mana sebenarnya pungutan tersebut juga nantinya akan dipergunakan untuk membantu subsidi dan pengembangan sektor bisnis ini. Imbasnya kinerja keuangan perusahaan tidak akan terbebani lagi pungutan tersebut pada periode tersebut, namun akan mengacu kepada sistem harga berjenjang pada periode mulai tanggal 1 Juni 2019 dan seterusnya,” ujar Elvi kepada Kontan.co.id, Rabu (20/3).

Menurutnya, dampak positif tentunya akan dapat memacu ekspor CPO tanpa terbebani oleh pungutan tersebut walaupun kondisi harga CPO sedang anjlok.

Lebih lanjut, dampak negatif yang akan muncul berasal dari berkurangnya dana untuk peremajaan perkebunan dan pengembangan usaha kelapa sawit yang dikelola oleh pemerintah, dimana ketergantungan petani-petani swadaya atas dana tersebut akan terganggu.

Sayangnya, saat ini MGRO belum melakukan ekspor produk langsung, sehingga tidak dapat menghitung besaran efisiensi yang terjadi. Namun menurutnya, biaya ekspor biasanya merupakan salah satu komponen penentuan harga beli CPO lokal oleh perusahaan yang akan melakukan ekspor kepada perusahaan lokal, sehingga jika tarif pajak tinggi otomatis harga jual CPO lokal akan tertekan.

“Ya saat ini semua produk CPO MGRO masih dijual secara lokal, namun rencana ke depannya MGRO akan mempertimbangkan untuk masuk ke pasar ekspor. Target produksi CPO tahun ini adalah 203.308 ton,” ujar Elvi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×