kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada insentif PPN, begini rekomendasi saham Summarecon Agung (SMRA)


Jumat, 14 Mei 2021 / 15:40 WIB
Ada insentif PPN, begini rekomendasi saham Summarecon Agung (SMRA)
ILUSTRASI. Presales Summarecon Agung (SMRA) melejit 93% di kuartal pertama 2021.


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis properti masih memiliki prospek positif di tahun ini. Prospek positif ini sudah tampak sejak kuartal pertama 2021. Salah satunya adalah PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) yang mencatat lonjakan presales 93% secara tahunan menjadi Rp 1,65 triliun.

Angka tersebut termasuk Rp 577 miliar dari presales di Bogor yang dipindahkan di tahun 2020. Perumahan dan kavling tanah yang tidak termasuk di Bogor saat ini berjumlah Rp 838 miliar atau naik 41% secara yoy.

Meski penjualan properti residensial naik, presales apartemen justru turun 27% menjadi Rp 98 miliar. Penjualan pertokoan pun turun tipis menjadi Rp 123 miliar. Penjualan ruko naik 588% menjadi Rp 10 miliar.

Program pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) pemerintah menghasilkan presales sebanyak Rp 495 miliar bagi Summarecon Agung. Di bulan Februari 2021, terdapat Rp 1 triliun persediaan yang memenuhi syarat untuk program pembebasan PPN.

Baca Juga: Melalui Summarecon Serpong, SMRA kantongi penjualan ruko Rp 250 miliar

Analis CGS CIMB Sekuritas Aurelia Barus dan Michael Audie Benas dalam riset tanggal 5 Mei mengungkapkan bahwa ada harapan pertambahan sebanyak Rp 900 miliar hingga Agustus 2021 untuk penjualan dari pembebasan PPN. 

Di kuartal pertama 2021, SMRA meluncurkan proyek di Summarecon Serpong yang menghasilkan total Rp 97 miliar dalam presales. Sebelum pemerintah mengumumkan program pembebasan PPN, SMRA telah merencanakan untuk meluncurkan empat proyek di kuartal kedua tahun 2021.  

Saat ini, SMRA berharap dapat meluncurkan hanya dua proyek pada kuartal kedua 2021 di kawasan Serpong. Sementara itu, menurut SMRA, proyek di Summarecon Bogor akan ditunda hingga awal kuartal ketiga 2021.

Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) meluncurkan proyek ruko terbaru

Aurelia dan Michael memperkirakan presales di tahun 2021 sebanyak Rp 4,4 triliun atau naik 35% secara yoy, termasuk dengan presales Bogor di tahun 2020. Tapi, CGS CIMB memperkirakan presales SMRA tahun depan akan turun 9% menjadi Rp 4,1 triliun.

Aurelia dan Michael merekomendasikan hold untuk SMRA dengan target harga Rp 930 per saham. Target harga saham SMRA ini sama dengan harga penutupan perdagangan Selasa (11/5) yang sebesar Rp 930 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×