Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi
Dia mencermati bahwa akhir tahun ini bisa menjadi momentum yang tepat untuk investor masuk ke pasar saham seiring adanya potensi window dressing dan persiapan jelang pemilu. Secara historis, IHSG hanya gagal naik di bulan Desember pada tahun lalu dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Sektor-sektor yang dapat dicermati untuk pasar saham domestik adalah finansial, telekomunikasi dan properti di tahun 2024. Sementara pasar saham luar negeri bisa memantau pergerakan saham artificial intelegence (AI) dan renewable energy.
Investor juga dapat mendiversifikasikan aset pada obligasi yang diperkirakan positif selama tahun politik. Sebagai gambaran, Moduit memproyeksikan yield obligasi bertenor 10 tahun akan berada di level 6,1%.
Manuel mengatakan, tahun depan pasar surat utang tanah air berpotensi akan terangkat masuknya aliran dana asing berkat pelemahan dolar AS. Ceritanya berbeda dengan tahun 2021-2022 dimana obligasi pemerintah banyak mendapatkan dukungan pembelian dari perbankan dan Bank Indonesia.
Sementara, pasar uang yang merupakan instrumen jangka pendek dipandang netral selama tahun pemilu 2024. Tidak ada ekspektasi aset pasar uang returnnya bakal naik, ataupun turun signifikan.
Dari skala 1%-100%, Manuel menyarankan investor di tahun politik untuk mengalokasikan sebesar 40% saham domestik, 10% saham global, 30% aset pendapatan tetap di antaranya obligasi atau reksadana dan 20% di aset likuid seperti pasar uang deposito.
Namun, perlu digarisbawahi aset alokasi harus mengikuti profil investor dan strategi diversifikasi perlu dilakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News