Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tambang mineral PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengumumkan laba bersih di kuartal I-2020 capai US$ 29 juta. Hasil tersebut meningkat signifikan, lantaran di periode yang sama tahun 2019, perusahaan menanggung rugi bersih US$ 20,2 juta.
Namun, laba bersih INCO di kuartal I-2020 lebih rendah 49% (qoq) dibandingkan laba bersih yang diperoleh perusahaan pada kuartal IV-2019 yang mencapai US$ 57,2 juta. Hal ini disebabkan oleh harga nikel dan pengiriman yang lebih rendah.
“Kami menghargai kerja keras seluruh karyawan di Vale. Meskipun harus fokus mengantisipasi kemungkinan dampak Covid-19 pada operasi, kami masih dapat mencapai hasil yang baik pada triwulan ini,” ungkap Nico Kanter, CEO dan Presiden Direktur INCO dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (28/4).
Baca Juga: Vale Indonesia tetap ciamik meski ada pandemi corona
Menurut dia, pandemi virus corona telah menyebar dengan cepat di seluruh dunia sehingga menyebabkan perlambatan ekonomi yang berdampak negatif pada permintaan pasokan di industri nikel. Hal ini pada akhirnya mendorong tren penurunan harga nikel pada kuartal I-2020 yang berpotensi berlanjut di kuartal selanjutnya.
INCO pun telah melakukan berbagai langkah untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak penyebaran virus corona terhadap operasional perusahaan.
Selagi kesehatan dan keselamatan tetap menjadi prioritas utama, Grup INCO berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan produksi dan proyek sejauh mungkin. Beberapa keputusan dan tindakan penting telah diambil untuk meminimalisasi risiko infeksi di tempat kerja.
“Kami juga bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk meratakan kurva pandemi virus corona di daerah sekitar,” tambah Nico.