kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada corona, pengiriman perdana tembakau iris Indonesian Tobacco ke Taiwan tertunda


Jumat, 27 Maret 2020 / 21:03 WIB
Ada corona, pengiriman perdana tembakau iris Indonesian Tobacco ke Taiwan tertunda
ILUSTRASI. Penundaan ekspansi Indonesian Tobacco (ITIC) ini terjadi setelah corona menyebar ke Taiwan pertengahan Januari.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengiriman perdana produk tembakau iris PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) ke Taiwan harus tertunda akibat virus corona. Penundaan ini terjadi setelah virus corona menyebar ke Taiwan sekitar pertengahan Januari 2020.

"Pembukaan pasar baru ke Taiwan ditahan dulu sampai persebaran virus corona mereda," ungkap Direktur Utama ITIC Djonny Saksono kepada Kontan.co.id, Jumat (27/3). Awalnya, ITIC menargetkan, pengiriman perdana ke Taiwan dapat terlaksana pada kuartal I-2020 meski jumlah produk yang dijual belum bisa dalam jumlah besar.

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, Indonesian Tobacco tertarik membuka pasar di Taiwan karena melihat potensi bisnis yang cukup bagus. Jumlah penduduk Taiwan mencapai 25 juta jiwa. ITIC menggandeng perusahaan asal Taiwan untuk menjadi mitra bisnisnya.

Baca Juga: Virus corona mewabah, Indonesian Tobacco catatkan kenaikan permintaan 20%-25%

Sebelumnya, Djonny memperkirakan, pasar Taiwan dapat berkontribusi pada kinerja penjualan ekspor ITIC 2020. Sebelumnya, Indonesia Tobacco memperkirakan pasar ekspor bisa tumbuh 20%.

Meskipun ekspor ke Taiwan tertunda, menurut Djonny, penjualan ekspor Indonesian Tobacco ke pasar-pasar existing, yaitu Jepang, Singapura, dan Malaysia tetap lancar dan bagus. "Tidak ada penurunan pesanan dari ketiga negara tersebut," kata dia.

Baca Juga: Kiat Indonesian Tobacco Menggarap Wilayah Baru

Selain itu, proses pembukaan pasar baru Indonesia Tobacco ke India dan China juga terus berlanjut. Saat ini, ITIC masih mencari mitra bisnis yang tepat untuk menggarap pasar di kedua negara tersebut.

Sebagai gambaran, penjualan ekspor ITIC mencapai Rp 1,57 miliar sepanjang sembilan bulan pertama 2019. Nilai ini setara 1,3% dari penjualan neto ITIC (setelah dikurangi retur dan diskon) yang sebesar Rp 120,26 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×