Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai dengan Selasa (8/11) Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan 42 emiten baru. Sebanyak lima emiten berhasil mencetak kenaikan harga saham di atas 50%.
Saham-saham tersebut PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) dengan kenaikan 1.800%, lalu PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) yang naik 302%, PT Champ Resto Indonesia Tbk (ENAK) 109,09%, PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) 81,70%, dan PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI) 69,34%.
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian menilai kenaikan signifikan harga saham-saham tersebut ditopang oleh kinerja keuangan yang baik. Pendapatan dan laba bersih tumbuh, disertai juga sentimen positif yang meliputi sektor saham tersebut.
"Seperti sentimen kenaikan harga batubara, euforia ibu kota baru (IKN), dan saham konsumer didorong oleh pemulihan ekonomi domestik sehingga meningkatnya permintaan masyarakat akan barang-barang konsumer," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (8/11).
Baca Juga: BEI Kedatangan 6 Anggota Baru, Cermati Rekomendasi Analis
Menilik laporan keuangan masing-masing emiten, hingga kuartal III 2022 pendapatan ADMR melesat 188,13% dan laba bersih 481,66%. Lalu KRYA pendapatan dan laba bersih, masing-masing tumbuh 93,73% dan 89,21%.
Selanjutnya, ENAK membukukan pertumbuhan pendapatan 85,82% dan berhasil membalikkan rugi bersih menjadi laba bersih Rp 46,59 miliar. Kemudian DEWI membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih 91,57% dan 19,36%.
Ke depan, Fajar menilai saham-saham yang masih mempunyai prospek kinerja baik dan valuasi menarik berpeluang untuk melanjutkan penguatan harga. "Namun karena beberapa saham tersebut sudah naik cukup signifikan, maka ada potensi koreksi sementara," katanya.
Fajar juga mengingatkan ada beberapa sentimen yang perlu diperhatikan investor. Misalnya untuk sektor batubara adalah pergerakan harga batubara.
Baca Juga: Cuan! Saham Adaro Minerals (ADMR) Melesat 1800% Sejak IPO
"Tak kalah penting adalah sentimen dari bursa global yang berpotensi mempengaruhi sentimen dan harga saham di Indonesia," lanjutnya.
Ia menilai, salah satu saham yang masih menarik adalah ADMR. Sebab, emiten tersebut memiliki fundamental yang kuat dan valuasi yang menarik.
Selain itu, dirinya juga memandang saham ENAK memiliki prospek yang menarik. Hanya saja, valuasinya sudah tidak terlalu murah, atau cenderung fair untuk saham ENAK.
Dikatakannya, untuk industri barang konsumsi di level 51,83 kali. Sementara PER ENAK berada di posisi 68,18 kali.
Baca Juga: Resmi Tercatat Di BEI, Saham Wulandari Bangun Laksana (BSBK) Melesat 35%
Fajar pun melihat secara teknikal, saham ENAK target harga pertama ada di level Rp 2.000 dan target harga kedua di level Rp 2.170. Namun perlu diperhatikan level support sebagai batas stop loss di level Rp 1.725.
Sementara ADMR target harga pertama di level Rp 1.915 dan target harga kedua adalah Rp 1.980. "Level support yang perlu diperhatikan adalah Rp 1.825," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News