kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Acset Indonusa (ACST) raih kontrak baru Rp 420 miliar per November 2021


Kamis, 02 Desember 2021 / 07:40 WIB
Acset Indonusa (ACST) raih kontrak baru Rp 420 miliar per November 2021


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kontrak baru PT Acset Indonusa Tbk (ACST) terus bertambah. Meski ada sejumlah keterlambatan tender lantaran terdampak pandemi covid-19, tapi ACST telah berhasil menumbuhkan kontrak anyar cukup signifikan menjelang tutup tahun 2021.

Sekretaris Perusahaan ACST Maria Cesilia Hapsari mengungkapkan, total kontrak baru ACST hingga bulan November lalu tercatat sebesar Rp 420 miliar. Angka itu tumbuh sekitar 40% dibandingkan pencapaian kontrak baru pada tahun lalu.

Meski belum merinci, tapi Maria menyampaikan, kontrak terbesar yang digarap ACST adalah proyek PLTM Besai Kemu dengan nilai sekitar Rp 120 miliar. "Dibandingkan dengan tahun 2020, pencapaian kontrak baru kami mengalami peningkatan, tentunya hal ini seiring dengan perbaikan kondisi ekonomi," kata Maria saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (1/12).

Dia menambahkan, ada beberapa tender yang mengalami keterlambatan, yang seharusnya digelar pada Q2 dan Q3 namun mundur karena pandemi. Oleh sebab itu, ACST masih melihat peluang menambah raihan kontrak, sehingga saat ini pun terus menjajaki beberapa proyek.

"ACSET akan berupaya mendapatkan proyek-proyek baru secara selektif dan memastikan bahwa proyek tersebut sesuai dengan kemampuan dan kapasitas kami," kata Maria.

Baca Juga: Acset (ACST) bukukan kontrak baru Rp 300 miliar hingga pertengahan September

Adapun sebagai proyeksi untuk tahun depan, Maria menekankan, ACST masih akan fokus pada sektor struktur, infrastruktur dan fondasi. Sedangkan sub-sektor infrastruktur yang menjadi fokus ACST adalah jalan tol baik landed maupun elevated, pelabuhan, dan pembangkit listrik.

ACST akan secara hati-hati memilih proyek dengan menganalisis mana yang akan membawa lebih banyak pengembangkan kompetensi serta nilai tambah bagi pemangku kepentingan ACSET, juga proyek mana yang datang dengan klien atau mitra yang tepat.

"Kami menerapkan analisa know your customer yang menyeluruh sebelum kami memutuskan untuk mengikuti satu tender," ujar Maria.

Dampak pandemi diprediksi masih akan terasa pada tahun 2022. Oleh sebab itu, kompetisi akan semakin ketat di tengah pasar yang menurun. Terlebih, beberapa anggaran pemerintah pun dialihkan untuk menangani pandemi Covid-19.

Meski begitu, Maria meyakini, pertumbuhan sektor infrastruktur akan tetap terjaga. Terlebih dengan adanya investor private yang masuk untuk membiayai proyek infrastruktur, seperti jalan tol. Pemerintah sendiri terus meningkatkan keterlibatan swasta dalam kemajuan Infrastruktur, sehingga tidak sepenuhnya bergantung terhadap anggaran negara.

Kondisi ini diharapkan bisa terus menjaga pertumbuhan di sektor infrastruktur sebagai salah satu peningkatan perekonomian ke depan. "Walaupun budget pemerintah turun, kami masih melihat ada potensi yang bisa kami ambil dari private, maupun memanfaatkan value chain dari Grup Astra juga," imbuh Maria.

 

aBaca Juga: Berhasil pangkas rugi bersih di kuartal III-2021, ACST terus melakukan perbaikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×