kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Acset (ACST) bukukan kontrak baru Rp 300 miliar hingga pertengahan September


Selasa, 14 September 2021 / 07:50 WIB
Acset (ACST) bukukan kontrak baru Rp 300 miliar hingga pertengahan September


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Acset Indonusa Tbk (ACST) catatkan kontrak baru senilai Rp 300 miliar hingga pertengahan September 2021. Angka itu telah melebihi realisasi sepanjang tahun lalu sebesar Rp 289 miliar.

Sekretaris Perusahaan ACST Maria Cesilia Hapsari menyampaikan, realisasi kontrak sejauh ini mayoritas berasal dari swasta. Swasta mendominasi perolehan kontrak baru perusahaan lebih dari 80%.

"Saat ini kontrak terbesar adalah dari proyek infrastruktur yang sedang kami kerjakan, yaitu proyek PLTM Besai Kemu sekitar Rp 120 miliar," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (13/9).

Baca Juga: Meski kinerja semester I tak memuaskan, Acset (ACST) tetap optimistis tahun ini

Tahun ini, Acset melihat bahwa masih terdapat beberapa gejolak yang menimbulkan ketidakpastian di industri melihat kondisi perekonomian Indonesia yang mengalami resesi di tahun 2020. Namun, perusahaan tetap optimistis dalam melihat seluruh peluang yang terbentang.

Karenanya, emiten Grup Astra ini terus melakukan kajian secara berkala terhadap kondisi keuangannya berdasarkan keadaan perekonomian yang ada. Hal itu termasuk memperhitungkan di dalamnya dampak-dampak yang mungkin perusahaan hadapi di tengah pandemi ini.

Kemudian, ACST juga tetap  berfokus pada tiga sektor usaha yakni fondasi, struktur, dan infrastruktur di tahun ini. "ACSET akan berupaya untuk mendapatkan proyek-proyek baru secara selektif dan memastikan bahwa proyek tersebut sesuai dengan kemampuan dan kapasitas kami," sebutnya.

Di sisi lain, pihaknya juga masih mengikuti beberapa tender proyek. Sayangnya, Maria belum bisa membeberkan proyek apa saja yang sedang diikutinya.

Yang jelas, ia menyebutkan sub-sektor infrastruktur yang menjadi fokus ACST adalah jalan tol (landed maupun elevated), pelabuhan, pembangkit listrik, dan bandara.

Baca Juga: Acset Indonusa (ACST) meraup kontrak baru Rp 191 miliar di semester pertama

Pihaknya secara hati-hati memilih proyeknya dengan menganalisis mana yang akan membawa lebih banyak pengembangan kompetensi, nilai tambah bagi pemangku kepentingan ACSET, dan mana yang datang dengan klien/mitra yang tepat.

"Kami menerapkan analisa Know Your Customer/KYC yang menyeluruh sebelum kami memutuskan untuk mengikuti satu tender," imbuhnya.

Hal itu tergambar dari kinerja perusahaan di semester I-2021. ACST berhasil menekan rugi bersih yang dideritanya menjadi Rp 153,17 miliar dari sebelumnya Rp 252,19 miliar. Penurunan rugi bersih ini seiring dengan penurunan beban dan biaya keuangan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×