Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ace Hardware Indonesia (ACES) merupakan perusahahaan yang merajai di sektornya. Sejumlah konsumen memilih berbelanja di ACES padahal harganya lebih mahal.
Analis PT BCA Sekuritas, Johanes Prasetya, dalam riset 7 Desember 2018 mengungkapkan, ada sejumlah alasan konsumen memilih ACES. Mereka menyurvei pedagang di Plaza Kenar Mas yang menjual produk seperti ACES seperti barang penerangan dan listrik, pipa ledeng, serta perlengkapan bangunan.
“Kami menyaksikan perbedaan harga produk serupa dibandingkan dengan ACES berkisar antara 9%-21% selisih harga rata-rata,” terang Johanes. Pada proses pengamatannya, tidak banyak orang yang berbelanja di lokasi dibandingkan beberapa tahun lalu. Padahal salah satu toko sampai menawarkan diskon hingga 90%.
Penjualan ACES pada Januari-November 2018 tumbuh 21,1% secara tahunan menjadi sekitar Rp 6,2 triliun. Sementara itu, pada periode yang sama 2017 penjualannya sebesar Rp 4,9 triliun.
Ada tiga faktor mengapa konsumen memilih berbelanja lebih banyak di ACES. Pertama harga ACES bermain di promosi dengan harga yang kompetitif. Program promosi bulanan Boom Sales dilaksanakan dalam dua periode, yakni Maret-April dan September-Oktober. ACES menawarkan diskon hingga 50%.
Kedua adalah kenyamanan akses berbelanja. Lebih dari 60% toko ACES berada di pusat perbelanjaan. Toko-toko di pusat perbelanjaan juga memberikan manfaat kepada ACES karena diberikan tawaran program loyalitas operator. Tujuannya agar konsumen yang berbelanja bisa melalui promosi dan pengumpulan poin dari transaksi yang berasal dari penyewa yang akan diubah menjadi voucher.
Ketiga adalah kemudahan dalam pembayaran dan fasilitas pengiriman. Hal tersebut juga didukung dengan adanya penambahan toko baru secara terus menerus. Saat ini ACES memiliki total 174 gerai. Perusahaan ritel ini telah mengalokasikan belanja modal Rp 175 miliar untuk 2019, dengan tujuan menambah 20 gerai baru.
Pertumbuhan penjualan di toko yang sama atau same store sales growth (SSSG) periode awal tahun sampai November 2018 naik 11,1% dibanding periode sama tahun lalu. Bisnis toko ACES di luar Jawa terus membubukan pertumbuhan SSSG terkuat, yakni 13,3%. Diikuti oleh semua daerah di Jawa kecuali Jakarta sebesar 11,3% dan Jakarta 8,5%.
Christine Natasya, analis Mirae Asset Sekuritas dalam riset 5 Desember 2018 sepakat, Boom Sale Ace Hardware mengontribusi penjualan yang lumayan. Sepanjang awal tahun hingga 5 Desember 2018 ACES telah berekspansi dengan membuka 31 toko baru, termasuk tujuh toko kecil (Ace Express).
Pertumbuhan toko baru tersebut hampir dua kali lipat dari tahun 2017 yang membuka 17 toko. “Kami masih optimistis terkait produktivitas toko baru ACES pada 2019, meskipun pada 2017-2018 terbilang cukup agresif," ungkap Christine.
Pada awal kuartal keempat tahun ini, ACES telah membuka toko baru seperti di Padang, Palembang, dan Makasar. Toko di daerah luar Jawa ini telah meningkat sekitar 20% dari tahun sebelumnya.
Christine percaya ACES memiliki peluang yang baik untuk membuka toko di luar Jawa di tahun depan, karena permintaannya cukup banyak. “Desember kami prediksi masih bagus karena Ace Hardware masih ingin ekspansi,” kata Christine, Senin (17/12).
Meski memiliki sentimen positif, Ace juga menghadapi tantangan berupa depresiasi rupiah yang berpotensi menekan volume penjualan. "ACES perlu menaikkan rata-rata harga penjualan atau average selling price (ASP). “Mereka harus naikkan selling price, sebab menjadi katalis untuk top line gross,” imbuh Christine.
Christine menilai menaikkan ASP bukan sebuah dilema bagi ACES. Karena, dalam sektor ritel sejenisnya ACES adalah perusahaan yang paling mendominasi pasar. Selain itu, konsumen ACES berada di kalangan masyarakat ekonomi menengah ke atas. Sehingga, jika ada kenaikan harga tidak terlalu berpengaruh terhadap penjualan.
Christine merekomendasikan trading buy ACES dengan target harga Rp 1.900. Adapun target price ACES dari Johanes berada di level Rp 1.500. Hari ini, harga saham ACES ditutup naik 0,33% ke level Rp 1.500 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News