Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ace Hardware Tbk (ACES) berencana merilis laporan keuangan audit tahun 2020 pada akhir Maret 2021. Pada tahun 2020, Analis Maybank Kim Eng Sekuritas Willy Goutama memperkirakan, pertumbuhan rata-rata penjualan tiap toko alias same store sales growth (SSSG) di tahun 2020 menurun 9% secara year on year (YoY).
Willy dalam riset 5 Maret 2021 menjelaskan, penjualan online ACES menyumbang 2% dari penjualan di tahun 2020, angka ini naik dari tahun 2019 yang berkontribusi 0,5%.
Pada tahun 2020, ACES menutup 42 gerai dari 205 gerai selama dua bulan pada Maret 2020. ACES menunjukkan, margin laba kotor di tahun 2020 meningkat secara yoy didukung peningkatan bauran penjualan produk gaya hidup dengan margin lebih tinggi.
Baca Juga: Emiten ritel ini berharap relaksasi PPN untuk properti bisa berdampak ke penjualan
Namun, margin EBIT ACES menurut Willy turun secara YoY karena ACES masih mempertahankan jumlah karyawannya meskipun dalam situasi yang menantang. Biaya gaji yang masuk dalam biaya operasi pada ACES pada posisi terbesar yakni berkontribusi 17% dari penjualan.
Selain itu, ACES mampu bertahan di tengah persaingan yang ketat. Menurut Willy, ACES memiliki pasar tersendiri. ACES bahkan dinilai tidak bersaing langsung dengan Mr DIY, brand asal Malaysia.
Di Indonesia, Willy mengatakan, Mr. DIY berfokus pada kota-kota sekunder dan tersier sedangkan ACES adalah kota-kota utama yang segmentasinya untuk masyarakat berpenghasilan tinggi.
"Persaingan antara ACES dan toko mom-and-pop akan dibatasi karena ACES menganggap pemain perangkat keras kecil berjuang untuk mempertahankan modal kerja mereka," ujar Willy.
Baca Juga: Analis Mirae rekomendasikan buy ACES, ini alasannya
Willy juga memperkirakan, penjualan offline masih akan besar meski penjualan online ACES terus tumbuh. Dia berpendapat, ini karena, kebiasaan pelanggan di Indonesia yang membutuhkan belanja di toko dan perlu melihat produk fisik. Pelanggan juga bisa berkonsultasi dengan staf toko. Meski begitu, ACES mengaku akan meningkatkan kemampuan omnichannelnya dengan memperkenalkan Miss ACE di platform online-nya.
Menurut Willy, ACES akan memfokuskan pengadaannya pada peralatan sehari-hari dan SKU yang berhubungan dengan kesehatan agar perputaran persediaan lebih cepat.
Di tahun 2021, Willy memperkirakan, ACES bisa meningkatkan penjualan 8%-10% dengan SSSG tumbuh 5%. Sementara, margin laba kotor ACES diperkirakan masih lebih tinggi dari tahun 2019 sebesar 45%, tetapi margin EBIT masih akan lebih rendah dari tahun 2019
Pada tahun ini, ACES diperkirakan masih akan menambah delapan gerai baru. "Sebagian besar dalam format toko biasa," terang Willy dalam riset.
Karena itu, Maybank Kim Eng Sekuritas masih memberi rekomendasi Buy saham ACES dengan target harga di Rp 1.950 per saham dengan PER 30 kali di tahun 2021.
Baca Juga: Ace Hardware Indonesia (ACES) keluar dari indeks MSCI, begini prospeknya
Ini karena ACES masih cukup unggul dibanding peritel lain. ACES pun tetap mampu mempertahankan kenaikan pendapatan dan perluasan area toko, di balik diferensiasi dan dominasi bisnisnya di segmen perangkat keras. Risiko penurunan ACES yang paling utama adalah depresiasi rupiah yang signifikan dan bisa membuat kontraksi margin kotor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News