kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ace Hardware (ACES) dinilai menarik karena keberanian ekspansi saat pandemi Covid 19


Jumat, 17 Juli 2020 / 08:55 WIB
Ace Hardware (ACES) dinilai menarik karena keberanian ekspansi saat pandemi Covid 19
ILUSTRASI. Pengunjung diperiksa suhu tubuhnya saat memasuki sebuah toko ritel penjual perkakas, di Jakarta Timur, Selasa (9/6/2020). Memasuki masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi menuju kenormalan baru (new normal), toko ritel modern non pangan dipe


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ace Hardware Tbk (ACES) tetap ekspansif di tengah pandemi Covid-19. ACES masih ekspansi dengan membuka 10 toko baru sepanjang tahun ini. ACES hanya menutup dua toko lama. Ini menunjukkan ada optimisme pada kinerja ke depan. 

ACES menargetkan bisa membuka 12 toko baru di tahun ini. Artinya, hingga akhir tahun ini masih ada dua toko baru yang akan dibuka. "Dalam pandangan kami, ini membutuhkan belanja modal alias capital expenditure (capex) yang ringan, meskipun perlambatan pertumbuhan pendapatan," kata Christine Natastya Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia dalam riset 16 Juli 2020. 

Baca Juga: Buka gerai baru di tengah pandemi, ini kata manajemen Ace Hardware Indonesia (ACES)

Tak hanya gerai fisik, ACES juga fokus membesarkan e-commerce. ACES saat ini lebih memperhatikan e-commerce dengan membuka toko online di Tokopedia dan Shopee. Selain itu, ACES juga memiliki gerai online sendiri bernama Ruparupa.com dan Ace Online. Tapi situasi Covid 19 memaksa ACES untuk merangkul situs belanja online lainnya. "Kami berpikir meskipun platform online memberikan kontribusi pendapatan saat ini sangat kecil, strategi ini dapat memberi dampak besar di masa depan," kata Christine. 

Mirae berharap pemulihan SSSG bisa dilakukan bertahap hingga akhir tahun, sebagai dampak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang mulai dilonggarkan secara perlahan dan lalu lintas dari konsumen penghasilan menengah ke atas meningkat pada kuarta IV tahun ini. Terutama karena perjalanan masih tidak aman selama pandemi.

Dalam hal margin, ACES telah menerapkan beberapa langkah penghematan biaya  seperti menurunkan bonus karyawan, tidak lagi melalukan perekrutan, dan bernegosiasi untuk pengurangan biaya sewa dengan pemilik tanah. "Kami mengharapkan penurunan margin operasional hanya 2,3% pada tahun 2020," kata Christine. Namun, ACES berpikir margin operasional akan pulih pada 2021 hingga 15% dibandingkan 13,7% pada tahun 2020. Karena biaya tetap akan tetap berjalan. 

"Kami memperkirakan, kinerja keuangan ACES pada semester I 2020 akan dirilis pada akhir bulan. Kami juga menggunakan basis penilaian kami ke 2021. Kami menaikkan harga target kami untuk ACES menjadi Rp 1.920 dari Rp 1.450," terang Christine. Ini menggunakan EPS tahun 2021 dan target P/E yang tidak berubah sebesar 29 kali. Dalam pandangan Mirae, ACES masih memiliki potensi yang cukup signifikan. Mirae pun merekomendasikan beli saham ACES dari sebelumnya rekomendasi tahan. 

Baca Juga: Penjualan semester I-2020 Ace Hardware (ACES) turun satu digit, ini saran analis

Hingga akhir tahun 2020, Mirae memperkirakan pendapatan ACES bisa mencapai Rp 7,81 triliun dengan laba bersih Rp 859,7 miliar. Sementara itu, di tahun 2021 pendapatan ACES diperkirakan mencapai Rp 9,16 triliun dengan laba bersih naik Rp 1,14 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×