kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

AALI incar lahan sawit milik Group Bakrie


Rabu, 24 Juli 2013 / 11:14 WIB
AALI incar lahan sawit milik Group Bakrie
ILUSTRASI. Ini 5 Cara Memperpanjang Masa Aktif AXIS dengan Mudah. KONTAN/Baihaki/4/11/2019


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) terus menambah lahan tanam atau landbank untuk perkebunan kebun kelapa sawit. Penambahan lahan baru dilakukan karena pertumbuhan penjualan crude palm oil (CPO) milik AALI tumbuh 10% tahun ini.

Sayangnya, Rudy Limardjo, Investor Relation AALI enggan menyebutkan cara perusahaan menambah lahan. Namun, kata Rudi, terbuka peluang untuk melakukan akuisisi lahan yang memiliki perusahaan lain, seperti lahan perkebunan milik PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP).

"Kami sedang dalam usaha untuk terus mencari tambahan lahan. Dimana ada kesempatan, kami membuka peluang penawaran dan akan melakukan evaluasi," kata Rudy di Jakarta, Selasa (23/7).

Meski begitu, Rudy enggan membeberkan lebih rinci, apakah pihaknya telah melirik dan melakukan penawaran terhadap lahan milik UNSP tersebut. Menurut Rudy, AALI telah menyiapkan dana untuk aksi korporasi itu. Namun sayangnya, Rudy enggan menyebut nominalnya.

Ia hanya menjelaskan, dana untuk melakukan akuisisi lahan perkebunan bukan dari dana belanja modal atau capital expenditure (capex) perseroan tahun ini.

Sementara itu, lokasi lahan akan menjadi faktor utama bagi AALI dalam membeli lahan. Saat ini, AALI sendiri mengincar lahan di Riau dan Jambi atau lahan yang relatif dekat dengan perkebunan utama milik perusahaan.

Jika berdekatan dengan kebun milik perusahaan, maka lahan yang diincar perseroan cukup 1.000 hektare (ha) sampai 2.000 hektare. Namun lahan yang ditawarkan berdiri sendiri, maka AALI butuh lahan 5.000 ha, karena perseroan harus membangun pabrik pengolahan CPO dengan kapasitas pengolahan 20 ton di lahan itu.

Selain lokasi lahan, AALI juga mempertimbangkan faktor corporate social responsibility (CSR) terhadap lingkungan, kualitas tanaman serta harga lahan yang ditawarkan. "Tim ekspansi yang mencari lahan, namun ada sejumlah kriteria pertimbangan. Salah satunya adalah harga. Jika harganya masuk, maka kami pertimbangkan," ujar Rudy.

Sebelumnya, Manajemen UNSP menargetkan, pelepasan aset-asetnya bisa tuntas bulan Oktober 2013 mendatang. Aset itu berupa penjualan lahan kebun kelapa sawit milik enam anak usaha UNSP yang bernaung dalam sub-grup Agri International Resources Pte. Ltd (AIRPL).

Enam anak usaha UNSP itu adalah; PT Jambi Agrowijaya, PT Eramitra Agrolestari, PT Trimitra Sumberperkasa, PT Multrada Multi Maju, PT Padang Bolak Jaya, dan PT Perjapin Prima. Total luas lahan yang dilepas adalah seluas 30.000 hektare (ha).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×