Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SUBANG. Penurunan harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) membuat PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) harus menata ulang rencana ekspansi tahun depan. Anak perusahaan PT Astra International Tbk (ASII) tersebut membatalkan rencana pembangunan lima pabrik pengolahan CPO. Kini, AALI memutuskan hanya akan membangun satu pabrik.
Semula, Astra Agro akan membangun lima pabrik baru dengan total nilai investasi sekitar Rp 600 miliar. Namun melorotnya harga CPO membuat arus kas AALI menjadi seret.
Di samping itu, harga baja sebagai bahan material pabrik pun tak kunjung turun. Sehingga, kebutuhan dana investasi pabrik itu semakin membengkak.
"Tapi, mau tidak mau kami harus bangun minimal satu pabrik," kata Direktur Keuangan AALI Santosa di Subang akhir pekan lalu. Sebab, tahun depan, perusahaan bakal memanen pohon kelapa sawit yang sudah ditanam empat tahun lalu.
Nilai investasi pembangunan satu pabrik itu sekitar Rp 120 miliar. Sumber dananya berasal dari kas internal yang hingga kini mencapai Rp 1,9 triliun.
Menurut Santosa, AALI sudah mulai membangun tiang pancang pabrik baru yang terletak di Sangata, Kalimantan Timur, tersebut. Pengerjaannya bakal menelan waktu 18 bulan, sehingga diharapkan sudah bisa beroperasi pada tahun 2010.
Pabrik ini bakal mengolah 45 ton tandan buah segara (TBS) per jam. Jadi, nantinya, kapasitas 20 pabrik milik AALI sebanyak 940 ton TBS per jam.
Kabar lain, sepanjang 10 bulan pertama tahun ini, harga jual rata-rata CPO AALI mencapai Rp 7.709 per kilogram (kg). Berarti, meningkat 33,8% dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 5.763 per kg.
Sedangkan volume penjualan CPO meningkat 13,9% menjadi 792,5 juta ton. AALI juga masih mempunyai beberapa produk kebun seperti kernel, palm kernel oil (PKO), palm kernel extract (PKE), dan karet.
Tahun depan, AALI mengantisipasi pasar CPO yang labil dengan pengendalian biaya produksi dan menahan nafsu untuk perluasan lahan. "Selain itu, kami juga akan fokus di pemeliharaan 55.000 hektare (ha) lahan yang telah ditanam," ujar Santosa. Saat ini, AALI memiliki lahan yang telah tertanami seluas 252.721 hektare.
Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, Astra Agro sudah menghabiskan belanja modal atau capital xependiture (capex) sebesar Rp 887,7 miliar. Mereka memakai duit itu untuk membiayai pembebasan lahan sebesar Rp 35,9 miliar, pengolahan Rp 89,2 miliar, dan infrastruktur Rp 252,2 miliar. Alokasi terbesar untuk penanaman, yakni senilai Rp 510,3 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News