Penulis: Tiyas Septiana
2. Cari informasi tentang perusahaan yang akan Anda invest
Warren Buffett selalu menekankan agar investor tidak malas untuk melakukan background check. Poin ini diperlukan agar Anda tahu nilai dan prospek dari perusahaan.
Jangan hanya bermodal nilai saham tinggi dan asal percaya saat berinvestasi. Lihat prospek perusahaan ke depannya, apakah menguntungkan atau malah sebaliknya.
3. Fearful when others are greedy and greedy when others are fearful
Strategi investasi Warren Buffett selanjutnya adalah sikap saat membeli saham. Warren Buffett selalu melakukan strategi membeli saat banyak investor justru menjual saham mereka.
Tentunya tindakan ini melalui penilaian terlebih dahulu. Saran ini terbukti dengan keuntungan Buffett di Bank of America.
Buffett membeli saham Bank of America saat krisis finansial tahun 2008. Beberapa tahun setelahnya, Buffett mendapat keuntungan besar dari bank ini.
Saat berinvestasi, Anda perlu mencari celah saat masa sulit. Mengevaluasi investasi mana yang akan bertahan dan bangkit setelah krisis lalu segera mengambil kesempatan tersebut.
4. Berinvestasi pada hal-hal yang Anda ketahui
Banyak orang berpendapat berinvestasi seperti membeli kucing dalam karung. Anda tidak tahu seberapa besar keuntungan yang Anda dapat sebelum membelinya. Dikutip dari CNBC, strategi Warren Buffett untuk meminimalisir kegagalan adalah berinvestasi yang Buffett ketahui.
Saat berinvestasi, terlebih baru pertama kali, lebih aman "bermain" di investasi yang sudah dipahami. Anda akan lebih paham pola pergerakan investasi Anda dan melakukan tindakan lebih cepat.
Jika ingin mencoba hal baru, belajarlah terlebih dahulu. Cari banyak informasi dari berbagai referensi. Jika sudah yakin, barulah Anda berinvestasi di bidang yang baru tersebut.