Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah bakal melepas sebagian saham empat perusahaan pelat merah ke pasar modal.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pahala Mansury mengatakan, pekerjaan rumah utama Kementerian BUMN selain mengawal kinerja BUMN agar bisa menghasilkan laba sebagai sumber pendapatan negara bukan pajak (PNBP).
Kementerian BUMN juga mendorong agar BUMN bisa membantu pemerintah merealisasikan visi Indonesia Emas 2045: mencapai top 5 peringkat PDB dunia, pertumbuhan ekonomi 5,7%, jumlah penduduk 319 juta, dan mewujudkan usia harapan hidup 75,5 tahun.
“Beberapa PR (pekerjaan rumah) paling utama kami khususnya akan kami paparkan dalam kesempatan pagi ini melalui berbagai corporate action, termasuk melalui penawaran saham kepada publik khususnya dalam hal mendukung ketahanan energi dan ketahanan pangan,” ungkap Pahala dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (7/12).
Baca Juga: Ada 57 Perusahaan Mengantre IPO, OJK: Dua Berasal dari BUMN
Ada empat perusahaan pelat merah yang direncanakan bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pertama, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). Menurut rencana, pemerintah bakal melepas 20%-30% perusahaan yang bergerak di bidang panas bumi tersebut ke pasar modal.
Kedua, PT Pertamina Hulu Energi direncanakan melantai di bursa. Menurut rencana, pemerintah bakal melepas 10%-15% PHE ke pasar modal.
Ketiga, Sub-holding di bidang sawit dari holding perkebunan BUMN PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yakni Palm Co. Menurut perkiraan Pahala, Palm Co bakal melepas 10%-20% saham dalam IPO kelak.
Keempat, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT). Jumlah saham PKT yang akan dilepas ke pasar modal belum final, namun Pahala memperkirakan bahwa jumlahnya berkisar 10%-20%.
Harapan Kementerian BUMN, pelaksanaan IPO PKT bisa memberi permodalan bagi PKT untuk sejumlah hal, di antaranya peningkatan kapasitas hingga pengembangan pabrik amorea.
Baca Juga: Dua BUMN Antre IPO, OJK Berharap Satu Bisa Listing Tahun Ini
Saat ini, total kapasitas produksi PKT berjumlah 6,5 juta ton pupuk per tahunnya. Kapasitas tersebut menjadikan PKT sebagai anggota Holding Pupuk Indonesia dengan kapasitas terbesar. Belum ketahuan seperti apa timeline perencanaan IPO PKT ke depan.
Pahala belum merinci, berapa persisnya dana segar yang ingin diincar oleh PGE, PHE, Palm Co, dan PKT lewat IPO.
“Kami tidak membahas itu, tetapi lebih kepada ke jumlah kepemilikan saham yang akan dilepas,” ujar Pahala saat ditanyai wartawan usai Raker (7/12).
Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI), Toto Pranoto menilai, tahun 2023 bukan merupakan tahun yang menarik bagi investor. Hal ini lantaran pengaruh ancaman resesi serta tingginya pengaruh dolar yang kuat.
“Jadi rencana IPO 2023 ini dibayangi ketidakpastian ekonomi yang cukup tinggi dan minat investor yang menurun di pasar modal,” tutur Totot saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (7/12).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News