kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.425.000   10.000   0,41%
  • USD/IDR 16.643   -42,00   -0,25%
  • IDX 8.617   68,26   0,80%
  • KOMPAS100 1.189   7,78   0,66%
  • LQ45 855   3,60   0,42%
  • ISSI 305   2,18   0,72%
  • IDX30 439   -0,22   -0,05%
  • IDXHIDIV20 509   2,81   0,56%
  • IDX80 133   0,64   0,48%
  • IDXV30 139   1,08   0,78%
  • IDXQ30 140   0,30   0,22%

36 Saham Masuk Daftar Efek Syariah (DES) Desember 2025, Cek yang Prospek Investasi


Rabu, 03 Desember 2025 / 07:23 WIB
36 Saham Masuk Daftar Efek Syariah (DES) Desember 2025, Cek yang Prospek Investasi
ILUSTRASI. 36 Saham Masuk Daftar Efek Syariah (DES) Desember 2025, Cek yang Prospek Investasi


Reporter: Rashif Usman | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Daftar saham syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI) berubah mulai Desember 2025. Ada lebih dari 30 saham baru yang masuk daftar efek syariah (DES). Analis melihat, beberapa saham syariah baru memiliki prospek cerah untuk investasi.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali melakukan pembaruan berkala terhadap Daftar Efek Syariah (DES). Untuk periode terbaru, regulator memasukkan 36 saham baru dan mengeluarkan 16 saham dari daftar tersebut.

Daftar ini berlaku efektif mulai 1 Desember 2025. Beberapa saham baru yang masuk ke DES antara lain:  
- PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM)  
- PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA)  
- PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA)  
- PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG)  
- PT Intiland Development Tbk (DILD)  

Baca Juga: Rekomendasi Saham BNI Sekuritas Rabu (3/12): BRMS, DEWA, PTRO, BRPT, INET dan WIFI

Sementara saham yang dikeluarkan dari DES mencakup:  
- PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)  
- PT Petrosea Tbk (PTRO)  
- PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)  
- PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK)  
- PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)  

Dampak Rebalancing Saham Sariah 

Analis BRI Danareksa Sekuritas, Reza Diofanda, menjelaskan bahwa rebalancing DES biasanya berdampak pada aliran dana investor syariah, termasuk manajer investasi yang mengelola reksa dana syariah. Saham yang masuk DES berpotensi mengalami kenaikan permintaan dan likuiditas, sementara saham yang keluar berpotensi mendapat tekanan jual.

Namun Reza menegaskan bahwa status syariah bukan penentu utama kinerja harga saham. Fundamental emiten, sentimen pasar, dan prospek industri tetap menjadi faktor paling menentukan.

“Masuknya sebuah saham ke DES lebih tepat dijadikan filter awal, bukan indikator prospek jangka panjang,” ujar Reza kepada Kontan, Senin (1/12/2025).

Tonton: Bareskrim Polri & Kemenhut Selidiki Asal Usul Kayu Gelondongan di Banjir Sumatera

Dua Saham Patut Diperhatikan: OASA dan ASSA

Reza menilai dua saham yang layak mendapat sorotan adalah OASA dan ASSA.

• OASA  
OASA menawarkan eksposur ke sektor energi serta pengelolaan lingkungan yang semakin relevan ke depan. Masuknya ke DES membuat basis investornya berpeluang meluas. Namun prospeknya tetap bergantung pada eksekusi proyek dan konsistensi kinerja keuangan, sehingga volatilitas menjadi titik perhatian.

• ASSA  
ASSA memiliki fondasi lebih stabil, ditopang bisnis logistik dan ekosistem AnterAja yang sejalan dengan pertumbuhan e-commerce. Diversifikasi bisnis membuat pendapatannya semakin recurring dan prospektif.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo, juga menilai perubahan DES memicu rebalancing produk syariah. Hal ini bisa mendorong aksi beli pada saham yang masuk daftar, termasuk ASSA, terutama di momentum tahun baru yang meningkatkan permintaan penyewaan mobil dan logistik.

Baca Juga: Harga Saham Naik 428%, Emiten Ini Akan Bayar Dividen Rp 499 Miliar Desember 2025

Target Harga OASA dan ASSA dari Analis

Reza memberikan rentang harga teknikal sebagai berikut:  
- OASA: Rp 258 – Rp 288  
- ASSA: Rp 1.160 – Rp 1.200  

Sementara Azis memberikan rekomendasi trading buy untuk ASSA dengan target harga:  
- Rp 1.380 per saham

Dengan adanya rebalancing ini, investor disarankan mencermati peluang pada saham yang masuk ke DES sambil tetap mengutamakan analisis fundamental masing-masing emiten.

BPS: Emas Perhiasan Sumbang Inflasi pada November

Selanjutnya: Taiwan Nego ke AS: Minta Tarif Ekspor Turun Jadi 15% Sebelum Akhir Tahun

Menarik Dibaca: Rekomendasi Herbal Alami untuk Mengobati Asam Urat Tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×