Reporter: Rashif Usman | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Daftar saham syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI) berubah mulai Desember 2025. Ada lebih dari 30 saham baru yang masuk daftar efek syariah (DES). Analis melihat, beberapa saham syariah baru memiliki prospek cerah untuk investasi.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali melakukan pembaruan berkala terhadap Daftar Efek Syariah (DES). Untuk periode terbaru, regulator memasukkan 36 saham baru dan mengeluarkan 16 saham dari daftar tersebut.
Daftar ini berlaku efektif mulai 1 Desember 2025. Beberapa saham baru yang masuk ke DES antara lain:
- PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM)
- PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA)
- PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA)
- PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG)
- PT Intiland Development Tbk (DILD)
Baca Juga: Rekomendasi Saham BNI Sekuritas Rabu (3/12): BRMS, DEWA, PTRO, BRPT, INET dan WIFI
Sementara saham yang dikeluarkan dari DES mencakup:
- PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)
- PT Petrosea Tbk (PTRO)
- PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)
- PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK)
- PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)
Dampak Rebalancing Saham Sariah
Analis BRI Danareksa Sekuritas, Reza Diofanda, menjelaskan bahwa rebalancing DES biasanya berdampak pada aliran dana investor syariah, termasuk manajer investasi yang mengelola reksa dana syariah. Saham yang masuk DES berpotensi mengalami kenaikan permintaan dan likuiditas, sementara saham yang keluar berpotensi mendapat tekanan jual.
Namun Reza menegaskan bahwa status syariah bukan penentu utama kinerja harga saham. Fundamental emiten, sentimen pasar, dan prospek industri tetap menjadi faktor paling menentukan.
“Masuknya sebuah saham ke DES lebih tepat dijadikan filter awal, bukan indikator prospek jangka panjang,” ujar Reza kepada Kontan, Senin (1/12/2025).
Tonton: Bareskrim Polri & Kemenhut Selidiki Asal Usul Kayu Gelondongan di Banjir Sumatera
Dua Saham Patut Diperhatikan: OASA dan ASSA
Reza menilai dua saham yang layak mendapat sorotan adalah OASA dan ASSA.
• OASA
OASA menawarkan eksposur ke sektor energi serta pengelolaan lingkungan yang semakin relevan ke depan. Masuknya ke DES membuat basis investornya berpeluang meluas. Namun prospeknya tetap bergantung pada eksekusi proyek dan konsistensi kinerja keuangan, sehingga volatilitas menjadi titik perhatian.
• ASSA
ASSA memiliki fondasi lebih stabil, ditopang bisnis logistik dan ekosistem AnterAja yang sejalan dengan pertumbuhan e-commerce. Diversifikasi bisnis membuat pendapatannya semakin recurring dan prospektif.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo, juga menilai perubahan DES memicu rebalancing produk syariah. Hal ini bisa mendorong aksi beli pada saham yang masuk daftar, termasuk ASSA, terutama di momentum tahun baru yang meningkatkan permintaan penyewaan mobil dan logistik.
Baca Juga: Harga Saham Naik 428%, Emiten Ini Akan Bayar Dividen Rp 499 Miliar Desember 2025
Target Harga OASA dan ASSA dari Analis
Reza memberikan rentang harga teknikal sebagai berikut:
- OASA: Rp 258 – Rp 288
- ASSA: Rp 1.160 – Rp 1.200
Sementara Azis memberikan rekomendasi trading buy untuk ASSA dengan target harga:
- Rp 1.380 per saham
Dengan adanya rebalancing ini, investor disarankan mencermati peluang pada saham yang masuk ke DES sambil tetap mengutamakan analisis fundamental masing-masing emiten.
Selanjutnya: Taiwan Nego ke AS: Minta Tarif Ekspor Turun Jadi 15% Sebelum Akhir Tahun
Menarik Dibaca: Rekomendasi Herbal Alami untuk Mengobati Asam Urat Tinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













