kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

25 Perusahaan bersiap IPO, perusahaan skala besar mendominasi


Kamis, 29 Juli 2021 / 09:00 WIB
25 Perusahaan bersiap IPO, perusahaan skala besar mendominasi


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) masih mengantongi puluhan nama perusahaan yang berniat mencatatkan diri di bursa saham. Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna menyebutkan, per Rabu (28/7), ada 25 perusahaan dalam pipeline penawaran saham umum perdana alias initial public offering (IPO).

Pipeline IPO tersebut didominasi oleh perusahaan dengan skala besar. "Secara rinci, ada 4 perusahaan tergolong dalam perusahaan dengan aset skala kecil, lalu 7 perusahaan masuk aset skala menengah, dan 14 perusahaan merupakan aset skala besar," jelas dia kepada wartawan melalui pesan singkat, Rabu (28/7).

Berdasarkan POJK 53/POJK.04/2017 tanggal 19 Juli 2017, perusahaan dengan skala kecil adalah yang memiliki aset tidak lebih dari Rp 50 miliar. Sedangkan perusahaan skala menengah memiliki aset lebih dari Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar. Nah kategori perusahaan skala besar memiliki aset di atas Rp 250 miliar.

Sementara itu, dari segi sektornya, calon emiten dari sektor Barang Konsumen Non-Primer mendominasi daftar pipeline IPO, yakni sebanyak 6 perusahaan. Disusul, 5 perusahaan berasal dari sektor Perindustrian dan 3 perusahaan dari Sektor Barang Konsumen Primer.

Lalu, masing-masing 2 perusahaan termasuk dalam sektor Teknologi, Transportasi & Logistik, Kesehatan, Energi, dan Keuangan. Sementara sisa 1 perusahaan masuk dalam sektor Barang Baku.

Baca Juga: Enam unicorn IPO, kapitalisasi pasar saham bisa bertambah Rp 553,9 triliun

Kemudian, dalam pipeline obligasi dan sukuk, BEI masih mengantongi 31 emisi yang akan diterbitkan oleh 24 perusahaan. Ditinjau dari sektornya, sektor Finansial mendominasi rencana penerbitan surat utang, yakni sebanyak 11 perusahaan.

Lalu, penerbit dari sektor Infrastruktur ada 6 perusahaan dan sektor Barang Baku ada 3 perusahaan. Sementara itu, sektor Properti & Real Estate ada 2 perusahaan, serta sektor Energi dan Barang Konsumen Non-Primer masing-masing 1 perusahaan.

Sebagai informasi, sejak awal tahun sampai dengan tanggal 28 Juli 2021, total dana yang terhimpun dari IPO saham mencapai Rp 7,66 triliun. Nilai tersebut meningkat 99,48% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 3,84 triliun. 

"Secara rata-rata, nilai penggalangan dana IPO tahun lalu adalah Rp 100 miliar per emisi, sementara tahun ini rata-rata sudah Rp 250 miliar per emisi," kata Kepala Divisi Layanan dan Pengembangan Perusahaan Tercatat BEI Saptono Adi Junarso.

Dia menambahkan, jumlah penerbitan surat utang sepanjang 2021 sudah mencapai 38 emisi dari 49 perusahaan dengan nilai Rp 52,8 triliun. Rata-rata emisi obligasi dan sukuk tahun ini juga meningkat menjadi Rp 1 triliun, dari rata-rata Rp 844 miliar pada tahun lalu.

Selanjutnya: Buka peluang startup teknologi tercatat di Papan Utama, BEI tunggu persetujuan OJK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×