Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Melihat pencapaian tahun lalu, PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) nampaknya akan menerapkan strategi yang sama. Perseroan akan menggenjot produksi guna mendulang fulus.
Tahun ini, manajemen TOBA memasang target, produksi bisa meningkat hingga 20%. Dalam penjelasan resminya, perseroan ingin menggenjot produksi menjadi 7,2 juta ton sampai 7,8 juta ton.
Tahun lalu, TOBA mencatatkan produksi batubara sebesar 6,5 juta ton. Dari tambang Adimitra Baratama Nusantara (ABN), perusahaan akan mempertahankan produksi di kisaran 4,2 juta ton hingga 4,3 juta ton.
Sedangkan di Indomining (IM) akan ditingkatkan dari 1,4 juta ton menjadi 1,6 juta-1,8 juta ton. Adapun, di Trisensa Mineral Utama (TMU), perseroan akan menggenjot produksi dari 900.000 tahun lalu menjadi 1,4 juta sampai 1,6 juta ton.
Upaya peningkatan produksi ini dilakukan guna menyiasati harga jual yang diperkirakan akan lebih rendah tahun dibandingkan tahun lalu. Tahun ini, manajemen memperkirakan harga jual ada di kisaran US$ 63 per ton sampai US$ 67 per ton.
Sebagai perbandingan, tahun lalu, harga jual rata-rata batubara TOBA sekitar US$ 67-US$ 70 per ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
