kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

2012, JSPT anggarkan capex Rp 2 triliun


Selasa, 22 November 2011 / 13:19 WIB
ILUSTRASI. Saham-saham yang banyak ditadah asing saat IHSG terkoreksi Rabu (30/12).


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun depan mencapai Rp 2 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan beberapa proyek baru perusahaan yang akan mulai dibangun di 2012 mendatang.

Direktur Keuangan JSPT Lim Merry menyebutkan, capex tersebut sebagian besar akan digunakan perseroan untuk pembangunan apartemen baru Setiabudi Skygarden. "Capex kami secara keseluruhan sekitar Rp 2 triliun, dan mayoritas memang untuk Setiabudi Skygarden," katanya setelah paparan publik di Jakarta, Selasa (22/11).

Pendanaan untuk capex tahun depan tersebut akan berasal dari kas internal perusahaan, pinjaman perbankan dan juga pre sales dari berbagai penjualan properti yang sudah dilakukan.

Selain untuk pembangunan Setiabudi Skygarden, capex tadi juga akan digunakan untuk membangun proyek budget hotel di sejumlah kota, diantaranya Semarang, Yogyakarta, dan Jakarta. Nilai investasi proyek tersebut diperkirakan sebesar Rp 70,1 miliar.

Nah, untuk pendanaan pembangunan budget hotel tersebut, JSPT pun telah memiliki fasilitas standby loan. Merry mengungkapkan jika paling tidak hingga saat ini fasilitas pinjaman yang belum ditarik perusahaannya mencapai US$ 25 juta. "Itu dari OCBC Bank yang fasilitasnya mencapai US$ 50 juta tapi sudah kami cairkan hampir separuhnya," tambahnya.

Selain itu itu, JSPT pun akan melakukan renovasi dan penambahan kamar baru di beberapa hotel miliknya seperti di Grand Hyatt Bali, Bali Hyatt dan Mercure. Kebutuhan untuk proyek tersebut mencapai US$ 60 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×