Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) mencetak kenaikan laba bersih konsolidasi sebesar 20% pada tahun lalu. Produsen minyak sawit ini berhasil membukukan laba bersih Rp 549,523 miliar di sepanjang 2011, dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp 457,319 miliar.
Laporan keuangan SGRO (audited) yang dirilis Jumat (30/3) menunjukkan, keuntungan perusahaan meningkat seiring naiknya penjualan di periode tahun lalu. Pada 2011, penjualan tercatat mencapai Rp 3,142 triliun, atau melonjak 36% dibanding periode sebelumnya yang senilai Rp 2,312 triliun.
Meskipun, perusahaan harus merogoh kocek lebih tebal untuk biaya beban pokok penjualan yang melonjak hingga 42%, namun laba kotornya masih tetap positif. Bahkan, Perseroan masih mampu mencetak kenaikan laba kotor sebesar 26% menjadi Rp 1,061 triliun di akhir tahun lalu.
Namun, jumlah laba kotor tergerus, karena di sepanjang tahun lalu, SGRO harus harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk beban penjualan dan pemasarn yang membengkak hampir empat kali lipat, menjadi Rp 146 miliar.
Tapi, di sisi lain, perusahaan mendapat tambahan penghasilan dari pendapatan operasi yang di tahun lalu melonjak hampir enam kali lipat menjadi Rp 46,45 miliar. Alhasil, Perseroan pun masih mampu mempertahankan kinerja keuangan yang positif, dan mengantongi kenaikan laba sebesar 20%.
Nah, seiring peningkatan laba di tahun lalu, maka laba bersih per saham dasar atau earning per share (EPS) SGRO juga naik menjadi Rp 286 per saham. Pada akhir 2010, EPS masih di level Rp 239 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News