Reporter: Didik Purwanto |
JAKARTA. PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP) meraih laba bersih (unaudited) sepanjang 2010 naik 211,5%. Rinciannya, dari Rp 252,78 miliar menjadi Rp 787,3 miliar. Kenaikan itu ditopang oleh kenaikan harga produksi minyak sawit mentah (crude palm oil) dan karet.
Direktur Utama UNSP Ambono Janurianto menjelaskan dua komoditas itu masih merupakan primadona di pasar. Selain ditunjang oleh harga komoditas yang melambung, kenaikan juga disebabkan produksinya yang melimpah.
"Laba tersebut disebabkan dari pendapatan dari CPO sekitar 65% dan karet sekitar 35%," ujar Ambono, Selasa (2/3).
Di sisi pendapatan, terdapat kenaikan 27% dari Rp 2,35 triliun menjadi Rp 2,95 triliun. Rinciannya dari CPO naik 8,5% dari Rp 1,68 triliun menjadi Rp 1,83 triliun, inti sawit naik 37,6% dari Rp 170,1 miliar menjadi Rp 233,9 miliar, karet naik 85,1% dari Rp 467,03 miliar menjadi Rp 864,47 miliar. Sedangkan oleo chemical baru mendapat Rp 21,6 miliar.
Sementara volume penjualan CPO justru anjlok 18,7% dari 279,8 ton menjadi 227,37 ton, inti sawit anjlok 18,1% dari 64,8 ton menjadi 53,1 ton, karet naik tipis 3,4% dari 29,2 ton menjadi 30,2 ton. Sedangkan oleo chemical baru 1,91 ton.
"Meski secara volume turun, tahun lalu kita tertolong oleh harga komoditasnya," tambahnya.
Harga CPO tahun lalu justru naik 41,1% dari US$ 641,8 per ton menjadi US$ 905 per ton, harga inti sawit naik 77,5% dari US$ 278,9 per ton menjadi US$ 495 per ton dan harga karet naik 89,1% dari US$ 1.700,5 per ton menjadi US$ 3.215,1 per ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News