Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada akhir perdagangan Jumat (6/3) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun lumayan dalam.
Ketika Bursa Efek Indonesia (BEI) menutup hari perdagangan, IHSG berada di angka indeks 5.498,54. Itu berarti dalam sehari, indeks utama di bursa saham di Jakarta ini turun sedalam 2,48%.
Baca Juga: Valuasi IHSG terdiskon, investor bisa mencermati saham-saham ini
Penurunan IHSG itu ternyata sejalan arah indeks sektoral. Dari 10 indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia, seluruhnya negatif.
- Sektor Pertanian (-0,96%)
- Sektor Tambang (-1,05%)
- Sektot Barang Konsumsi (-1,45%)
- Sektor Perdagangan (-1,74%)
- Sektor Konstruksi (-2,20%)
- Sektor Manufaktur (-2,31%)
- Sektor Industri Dasar (-2,38%)
- Sektor Infrastruktur (-2,56%)
- Sektor Keuangan (-3,06%)
- Sektor Aneka Industri (-4,96%).
Dengan kondisi market yang cenderung bearish tersebut, mestinya sebagian saham telah mengalami penurunan harga.
Nah, kalau penurunan harga tersebut tidak berkaitan dengan kinerja perusahaan, tentunya rasio harga terhadap laba bersih per saham alias price earning ratio (PER) juga mengecil.
PER acap digunakan sebagai indikator valuasi saham. Bagi yang percaya, semakin kecil PER saham berarti semakin murah pula harganya.
Selain membandingkan PER antar saham perusahaan dalam sektor yang sama, perbandingan PER juga bisa dilakukan antar periode pada sebuah saham.
Berikut ini perbandingan PER saham LQ45, periode 6 Maret 2019 dan 6 Februari 2020.
