kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   4.000   0,28%
  • USD/IDR 15.405   0,00   0,00%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

10 Saham Perbankan Masuk Indeks Bank Premium, Mana yang Masih Layak Dikoleksi?


Rabu, 04 Oktober 2023 / 19:34 WIB
10 Saham Perbankan Masuk Indeks Bank Premium, Mana yang Masih Layak Dikoleksi?
ILUSTRASI. Pekerja melintas di samping layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/4/2022). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten di sektor perbankan kini memiliki indeks baru yang berisi bank-bank premium. Indeks dengan nama IDX-Pefindo Prime Bank telah mengelompokkan sepuluh saham bank yang menjadi konstituen.

Saham-saham bank berkapitalisasi besar seperti  PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) pun tak luput masuk dalam indeks yang diprakarsai oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) ini.

Selain itu, ada juga PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Bank BTPN Tbk (BTPN), PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) dan PT Bank Panin Indonesia Tbk (PNBN) yang ikut meramaikan indeks saham tersebut.

Direktur Utama Pefindo Irmawati Amran bilang penghuni indeks baru ini telah dipilih berdasarkan beberapa kriteria. Seperti contoh, peringkat Pefindo, likuiditas, aset, valuasi, hingga kapitalisasi pasar.

Baca Juga: Ini 10 Saham Bank Premium dari Indeks IDX-Pefindo Prime Bank

Di pasar saham, Irmawati bilang emiten-emiten bank tersebut juga merupakan market mover. Itu tercermin dari pangsa mereka terhadap total kapitalisasi di sektor keuangan. 

“10 konstituen terpilih untuk indeks IDX-Pefindo Prime Bank menguasai kapitalisasi pasar Rp 2,85 kuadriliun,” ujarnya.

Ia berharap baru ini akan menjadi acuan dan pilihan utama berinvestasi di pasar saham dengan eksposur khusus ke sektor perbankan. 

Berdasarkan catatan Pefindo, indeks baru ini mencatatkan return sepanjang tahun ini atau year to date (YtD) mencapai 9,01%. Ini lebih tinggi dari yang dicatatkan oleh LQ45 sekitar 1,66% YtD  dan IDX30 yang hanya sekitar 1,07%. 

Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta  bilang meskipun ada indeks baru tersebut, tak menjamin semua saham yang masuk indeks tersebut menarik untuk dikoleksi.

Sebab, ia menilai saham-saham perbankan yang saat ini masih menarik layak dikoleksi tetap saham-saham dalam Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) 4, seperti BBCA, BMRI, BBNI, dan BBRI. Mengingat, empat saham tersebut dalam kondisi uptrend.

Sementara itu, ia melihat untuk emiten bank lainnya dalam indeks tersebut tergantung bagaimana meningkatkan likuiditas sahamnya. Ditambah, benar-benar meningkatkan performa bisnisnya.

Baca Juga: Bisnis Emiten Minimarket Kian Cerah di Tahun Politik, Simak Rekomendasi Analis

“Kalau untuk saham-saham bank yang bukan KBMI 4, biasanya investor mencermati aksi korporasi dari emiten tersebut,” ujarnya.

Nafan menambahkan bahwa indeks baru ini juga bisa menjadi acuan bagi investor yang hendak masuk ke sektor perbankan. Mengingat, selama ini belum ada indeks yang secara khusus berisikan saham-saham perbankan.

Sependapat, Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian bilang secara fundamental, hanya bank-bank yang masuk dalam kategori KBMI 4 yang menarik dipantau di antara saham lainnya di indeks tersebut.

 

“Setidaknya untuk saat ini, saat level suku bunga masih sangat tinggi,” ujarnya.

Fajar menambahkan hadirnya indeks tersebut belum akan berdampak banyak, selama belum ada fund manager yang akan menggunakan indeks tersebut untuk membuat reksa dana.

Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus bilang seberapa menariknya sepuluh saham tersebut akan kembali lagi pada fundamental perusahaan dan potensi valuasi di masa yang akan datang.

Menurutnya, jika investor melihat ada potensi valuasi yang akan meningkat di masa depan, maka beli adalah sebuah kesempatan. Ia juga menegaskan indeks ini hanya merupakan wadah dari berbagai saham yang sudah masuk kriteria.

“Sejauh ini kami masih suka dengan BBCA, BBNI, BBRI, BNGA, dan BRIS,” ujar Nico.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×