Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Test Test
JAKARTA. Senyum bakal menghiasi wajah para produsen semen pasca terbitnya beleid percepatan pembangunan proyek infrastruktur. Pasalnya, awal Februari kemarin presiden resmi meneken Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 13 Tahun 2010 tentang Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha Swasta dalam Penyediaan infrastruktur.
Beleid itu adalah revisi Perpres Nomor 67/2005. Jadi, lewat beleid anyar tersebut pemerintah berusaha agar pembangunan infrastruktur di Indonesia bergerak semakin cepat. Alhasil, emiten semen pun sumringah. Salah satunya PT Semen Gresik Tbk (SMGR) yang sudah siap menyambut proyek-proyek infrastruktur baru.
"Bila proyek infrastruktur terlaksana, SMGR akan menaikkan kapasitas produksi setengah juta ton untuk menampung tingginya permintaan," beber Direktur Utama Semen Gresik (SMGR) Dwi Soetjipto kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Artinya, SMGR yang mematok kapasitas produksi sebesar 19 juta ton pada 2010, bakal menggenjot produksinya menjadi 19,5 juta ton.
Analis Bhakti Securities, Reza Nugraha meramal konsumsi semen nasional pada tahun 2010 akan tumbuh sekitar 5% - 10% menjadi 46 juta ton. Ia bilang, Perpres tadi menjadi kepastian investasi bagi investor karena sejak dicanangkan 2 tahun lalu,"Pembangunan infrastruktur belum ada perkembangan," ujarnya. Ia juga menebak, SMGR berpeluang besar kecipratan rejeki dari proyek-proyek infrastruktur pemerintah lantaran ia merupakan satu-satunya produsen semen pelat merah. "Kalau proyek infrastruktur mulai berjalan tahun ini, pendapatan SMGR bisa tumbuh hingga 15%," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
Kinerja PTBA & SMGR Naik, ANTM Merosot
Capex SMGR di 2010 Sebesar Rp 800 Miliar
